Review 7: Mari Bersama Saling Mengapresiasi Aksi

Review 7: Mari Bersama Saling Mengapresiasi Aksi

 

 

Sungguh, baru di review ini template review-nya agak membuat kening sedikit berkerut. Karena harus benar-benar menilai jurnal buddy sesuai pertanyaan template. Dan pertanyaannya bukan pertanyaan umum seperti biasa, melainkan dirubah total. Meskipun bukan berarti juga di review-review sebelumnya tidak benar-benar menilai. Hanya saja di review kali ini, harus berpikir sedikit lebih keras dibanding biasanya.

Kali ini Saya mendapat seorang buddy dari Pulau Sulawesi. Mba Dwi Siswati tergabung dalam IP Sulawesi dan membentuk team dengan nama Macca. Dia bersama teamnya ingin mewujudkan pendidikan berkualitas untuk orang tua dan anak-anak dengan memdasarkan ada perbaikan komunikasi dan pendidikan antara orang tua dan anak-anak nya.

Menurut saya aksi ini aksi besar. Karena akan berdampak terhadap kemajuan peradaban bangsa. Dan dengan membidik unit keluarga sebagai unit terkecilnya merupakan langkah tepat sebagai titik gerak. Sebab jika ingin mengubah suatu bangsa, ubahlah mulai dari keluarganya. Karena keluarga merupakan pondasi suatu bangsa.

Daripada berpanjang-panjang kata, yuk kita mulai review apresiasi aksi ini.

 

Di Balik Alasan Kuat Analisa Dampak Sosial

 

Setiap aksi pasti akan menimbulkan dampak, baik bagi pelaksana aksi, penerima manfaat maupun masyarakat sekitar. Analisa dampak diperlukan sebagai dasar bagi Kita untuk melangkah lebih jauh dari setiap aksi yang dipilih untuk dilakukan

Dari alasan Mba Dwi dan team melaksanakan analisa dampak sosial sudah terlihat alasan kuatnya dibalik analisa tersebut. Sebab dengan melaksanakan analisa dampak itu, setiap pelaksana aksi jadi tahu penerimaan setiap audiens atau penerima manfaat aksi mereka. Dan ini tentu saja bisa menjadi alasan kuat untuk melanjutkan aksi.

 

 

Semoga, aksi Tim Macca ini berlanjut terus dan menginspirasi banyak orang. Aamiin

 

Mengamati Runtut Proses Theory of Change

 

Meskipun pada awalnya saya bisa dengan cukup mudah memahami bagan dalam theory of Change ini, ternyata tidak sama mudahnya untuk menilai tepat atau tidaknya runtutan proses berpikir terhadap theory of Change orang lain.

Berbeda dengan hanya memahami bagan, menilai runtutan proses dari theory of Change buddy  artinya Kita harus menilai runtutan proses berpikir Mba Dwi. Dan ini merupakan tantangan buat orang sanguinis seperti saya. Yang terbiasa hanya melihat dari permukaan saja sekarang harus mengintip di kedalaman hasil karya.

Tetapi, syukurlah. Mengamati theory of Change yang dibuat Mba Dwi, ternyata relatif mudah mahami runtutan prosesnya. Sebab, alurnya memang sudah benar sehingga lebih mudah bagi yang membaca untuk memahaminya.

 

 

Eh, iya. Sayangnya jurnal ApresiAksi Mba Dwi dibuat di Google drive sehingga Saya tidak bisa mencantumkan link nya di sini.

 

 

Logika di Balik The Logic Model

 

Ini satu lagi pertanyaan yang membuat kening sedikit berkerut, sebab Kita harus menilai logika dari the logic Model yang disusun buddy saya — Mba Dwi.. Cukup sulit karena tulisannya lumayan kecil sehingga agak sukar dibaca. Selain itu, tidak semua kotaknya terisi.

Jadi, saya menilai sebatas yang bisa dilihat. Dan menurut saya sudah cukup runtut. Artinya ketika pola jika … dan … maka … dimasukkan dalam setiap tahapan the logic Model, tahapan itu bisa tetap logis hingga ke impact.

Menurut saya ini bisa terjadi karena alur berpikir Mba Dwi cukup runut dan teratur.

 

 

Saatnya Mengapresiasi Aksi

 

Saya cukup takjub melihat aksi yang dilakukan Mba Dwi beseeta team. Meskipun aksinya sederhana, tetapi benar-benar berdampak terhadap penerima manfaat dan lingkungan sekitarnya.

Pada akhirnya, saya yakin, apa yang dilakukan Mba Dwi dan teman-teman Macca akan bisa berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan generasi penerus bangsa Kita.

Tak ada aksi yang kecil. Semua akan berdampak. Ketidakpedulianlah yang membuatnya kecil.

 

 

Selamat ya ….

 

Memahami Struktur Berpikir dalam Pengambilan Keputusan

 

Tuh, bener kan. Template review kali ini benar-benar berbeda. Karena Kita harus mengamati proses berpikir dari setiap bagan yang disajikan di jurnal.

Setelah saya mengamati bagan Risk Management dan Bagan Stop, Continue dan Start yang dibuat Mba Dwi sepertinya tidak nyambung. Sebab apa yang tercantum pada bagan risk manajemen tidak satu pun masuk pada bagan Stop, Continue dan Start.

Namun, komentar saya terhadap poin ini adalah saran untuk menambahkan apa yang tertulis dalam bagan Risk Management ke dalam Bagan Stop, Continue dan Start. Sebab logikanya, apa yang merupakan Risiko pasti membutuhkan penanganan. Yang bisa saja merupakan aksi yang harus di-stop dilanjutkan atau bahkan merupakan langkah yang baru dimulai.

 

 

 

Begitulah. Tugas yang tidak ringan ini akhirnya selesai ditunaikan. Semoga bukan hanya bernilai pengguguran tugas melainkan punya isi yang bisa membantu pemahaman tidak hanya buddy review saya Mba Dwi, tetapi juga para pembaca blog ini.

Sampai jumpa

 

 

 

 

Tags: , , , , , ,

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply