Beraktivitas Bareng Ala Keluarga Kamii

Beraktivitas Bareng Ala Keluarga Kamii

 

 

Kerumunan atau Tim?

 

Mendapat gambaran perbedaan pasar yang merupakan analogi kerumunan dan tim sepakbola sebagai perumpamaan tim, membuat saya berpikir sedikit mendalam. Alasannya sederhana, keluarga saya tidak bisa dibilang kerumunan, sebab masih selalu terjadi komunikasi dan kerjasama berbagi peran Antar anggota keluarga. Namun, belum bisa juga disebut tim yang sempurna. Karena seringnya masih sulit menentukan waktu untuk ngumpul bareng, main bareng dan beraktivitas bareng.

Sesungguhnya benar sekali apa yang dibilang suami kemarin, bahwa keluarga kami adalah campuran, alias setengah-setengah. Setengah kerumunan dan setengah tim. Sehingga menurut saya, hanya butuh sedikit komitmen lagi, untuk menjadikannya tim dengan kualitas A, yaitu komitmen waktu untuk berkegiatan bersama secara optimal.

Meskipun begitu, menurut saya pribadi, jadwal beraktivitas bareng seperti ini tetap harus disesuaikan dengan karakter masing-masing anggota tim. Dan butuh pengertian dari semuanya, jika akhirnya jadwal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi setiap orang.

 

Main Bareng, Ngobrol Bareng dan Beraktivitas Bareng

 

Pasti banyak yang sudah tahu mantra IP yang seperti ini, main bareng, ngobrol bareng dan beraktivitas bareng. Yup, inilah mantra IP untuk menguatkan bonding keluarga (tim)

Apakah keluarga kami pernah melakukannya? Pernah dong, sering malah. Namun, memang tidak bisa di-skenario untuk kami berkumpul di hari atau jam tertentu. Meskipun itu merupakan tugas dari pembelajaran di IP. Jika saya memaksakan jadwal seperti ini, yang ada, anak lanang malah protes, merasa dijadikan kelinci percobaan.

Jadi, saya memang tidak mengkondisikan jadwal untuk kami melakukan mantra IP ini. Sehingga seperti biasa, aktivitas bersama yang dilakukan selama pekan kemarin adalah ngobrol bareng membahas berita yang sedang viral di televisi, (kasus-kasus kejahatan yang sedang viral), menonton pertandingan sepakbola bersama – sambil saling berkomentar tentang tim andalan masing-masing. Termasuk mengomentari film Transformer-Age of Extinction yang sedang saya tonton. Dan karena tidak dikondisikan (jika di rumah, otomatis saya hanya memakai pakaian rumah), saya tidak bisa mendokumentasikan keramaian ini. Hanya view televisi dan acara yang diobrolkan saja.

Apakah cukup? Buat saya, kebersamaan seperti ini, cukup saja. Meskipun hanya beberapa menit, memberi saya sedikit pemahaman mengenai karakter masing-masing anggota keluarga saya. Jika pun ada sesuatu yang butuh masukan atau pendapat orang tuanya, putra kesayangan kami akan berinisiatif mengajak ngobrol bareng. Begitu juga dengan saya dan ayahnya. Ketika butuh pendapat

Sebagai contoh, saat teman-temannya membicarakan “pacaran”, kesayangan kami itu, memastikan bahwa dia tidak akan ikut-ikutan “pacaran”. Dia menjelaskan akan menempuh jalan “ta’aruf” jika sudah waktunya dia menikah. Jadi, waktu dia menyampaikannya, kami kemudian membahas banyak hal mengenai konsep pernikahan dalam islam, proses ta’aruf, tentang portofolio proposalnya dan sebagainya dan seterusnya.

Unik? Memang iya. Itu sebabnya, ketika ada challenge untuk membuat kegiatan bareng, saya memilih tidak membuat kegiatan atau proyek tertentu. Sebab, memang seperti inilah keluarga kami. Bahkan, waktu buat ngobrol bareng yang selalu saya masukkan dalam jadwal harian saja, seringnya tidak bisa ditepati. Artinya, waktu yang dialokasikan sering tidak sesuai. Sehingga akhirnya, saya membiarkan keluarga kecil saya membuat waktu tampilnya sendiri, tanpa ada ketentuan jadwal dari saya. Dan tetap m membahagiakan buat saya. Sebab poinnya dapat. Kami tetap bisa berkegiatan bersama tanpa ada tekanan dari siapa pun.

 

 

Pede dengan Nilai Unik Keluarga Sendiri.

 

Sama seperti yang lain, saya pun awalnya memiliki gambaran terbaik mengenai kegiatan bersama keluarga inj. Namun, setelah puluhan ribu jam perjalanan bersama, harapan tadi perlahan menyesuaikan dengan bentuk terbaiknya sendiri. Maksudnya, bukan lagi menyesuaikan dengan ekspektasi saya, melainkan mencari bentuk sesuai anggota keluarga.

Dan begitulah. Seperti yang diceritakan di atas, keluarga kami mungkin bukan gambaran terbaik sebuah tim kualitas A. Namun, bagi kami – saya, suami dan anak kami tercinta, inilah bentuk tim terbaik ala kami. Yang kami jalani dengan bahagia.

 

 

Refleksi Pembelajaran

 

1. Apa Yang Menarik dari Pertemuan Minggu ini

Qodarullah-nya pekan ini saya tidak bisa mengikuti pembelajaran secara langsung saat jam tayang. Suami yang akan melakukan presentasi, membutuhkan bantuan untuk menyusun materinya. Jadi, saya pulih membantu suami, dengan pertimbangan materi kelas, bisa diikuti di lain waktu.

Begitulah. Meskipun tidak merasakan feel belajar on time, saya tetap bisa menyimak materinya. Yang Menarik dari pertemuan pekan ini, adalah adanya challenge untuk para peserta melakukan kegiatan bersama keluarga.

 

2. Apa yang Sudah Saya Pahami Mengenai Pembelajaran ini?

Hmmm … karena pembelajaran ini adalah mengenai A Home Team, sehingga materi yang disampaikan pun seputar tema itu. Namun ada beberapa poin yang sudah saya pahami, yaitu

Tim berbeda dengan kerumunan, karena memiliki tujuan bersama dan saling berkomunikasi satu sama lain

Sebuah tim akan memiliki seorang pemimpin yang bertanggung jawab mengkoordinasikan semua anggota tim untuk memiliki tugas yang seimbang demi mencapai tujuan bersama.

Tim juga memiliki aturan yang sesuai dengan kondisi keluarga dan dihasilkan dari musyawarah bersama.

 

3. Apa Yang Ingin Diterapkan dalam Keluarga Saya?

Sebenarnya inginjuga menerapkan langsung ilmu yang saya dapatkan. Namun, sepertinya tidak adil jika saya serta merta memberlakukannya tanpa izin anggota keluarga yang lain. Jadi, yang terbaik menurut saya adalah, mencari waktu terbaik untuk membahas hasil pembelajaran saya di sini, dan melemparkan ke anggota keluarga yang lain, mengenai hal apa yang bisa dilakukan keluarga kami, sehingga bisa menjadi A Home Team versi Kami.

 

#AHomeTeam

#IbuProfesional

#IniBaruKeluarga

 

Tags: , ,

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply