Mendapat undangan menjadi narasumber di acara seperti ini, memang sesuatu banget. Membuat kita bisa flash back dan menilai pencapaian yang sudah dilakukan.
Menjadi pelopor atau pembangun awal sebuah Komunitas wilayah itu memang bukan pekerjaan mudah. Walaupun sejujurnya saya bukan benar-benar pembangun fondasi awal terbentuknya Ibu Profesional Cirebon Raya. Sebab dalam sejarahnya, ada dua siklus kepengurusan di sana sebelumnya masa saya. Tetapi memang benar bahwa saat kepengurusan saya lah, yang menjadi batu pertama kepengurusan IPCR yang solid dan punya bentuk yang utuh. Sebab di waktu itulah kepengurusan dan struktur organisasi di IPCR mulai mengikuti bentuk struktur induknya.
Dikelilingi Orang-Orang Hebat
Ketika pertama kali terlibat, saya belum menjadi orang nomor satu atau sebagai leader di IPCR melainkan bertanggung jawab membawahi satu divisi yaitu kegiatan offline — Manajer Offline. Artinya saya bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan real berupa event. Dan kegiatan pertama yang berlangsung waktu Itu adalah Workshop Talents Mapping bersama Kang Furman. Karena kegiatan ini yang menjadi momen pertama bagi semua member Ibu Profesional di wilayah tiga, maka tanggal pelaksanaan kegiatannya dijadikan hari peringatan terbentuknya IPCR.
Setelah itu, ternyata beberapa perkembangan yang normal untuk sebuah Komunitas, terjadi. Satu per satu ibu-ibu keren yang membuat IPCR memiliki bentuk pertamanya mulai memisahkan diri. Masing-masing dengan alasan yang hampir sama, memilih fokus membersamai keluarga atau pindah ke komunitas lainnya.
Beruntungnya saya mulai dikelilingi bunda-bunda lainnya yang tak kalah keren plus sudah mengantongi izin dari pasangan dan keluarga masing-masing untuk aktif dan berkontribusi mengembangkan IPCR bersama-sama. Begitulah, bersama mereka — yang salah satunya juga menjadi narasumber di acara ini, kami bergandeng tangan mengembangkan IPCR.
Kehadiran New Chapter yang (juga) Menantang
Ketika Komunitas wilayah kami mulai solid dan memiliki bentuk utuh yang keren, ganti Komunitas induk yang mengalami perubahan besar. Ibu Profesional mulai memecah dan membagi wadah aktivitasnya ke dalam Lima komponen yang dikoordinir oleh satu poros utama yang disebut sekretaris Jenderal.
Sebagai kepanjangan tangan Komunitas Ibu Profesional di wilayah, IPCR pun harus segera menyesuaikan diri mengikuti bentuk induknya. Sehingga Mba Maunah yang sebelumnya menjabat sebagai leader IPCR, memposisikan diri sebagai sekretaris regional yang berfungsi sebagai poros utama di regional.
Benar-benar tantangan berat untuk meyakinkan satu per satu sosok bunda pejuang supaya yakin pada kemampuan diri sendiri ikut berkontribusi masuk dalam barisan pengurus.
Meskipun saat itu saya sudah memutuskan seleh dari kepengurusan IPCR, bukan berarti kontribusi saya di sana berhenti. Selama saya bertahan menjadi member dari Ibu Profesional, selama Itu pula saya menjadi member di regional Ibu Profesional yang paling dekat wilayahnya dengan domisili. Jadi, tentu saja saya tetap dilibatkan dalam barisan pengurus yang ikut mewarnai aktivitas di IPCR.
Kontemplasi Metamorphosis Diri di IPCR
Dengan menjadi narasumber di acara ini, ternyata merupakan berkah buat saya, karena bisa mensyukuri banyak perubahan baik yang terjadi sebagai efek keikutsertaan dalam komunitas Ibu Profesional. Dengan berbekal izin suami dan putra Kesayangan, saya memang fokus melakukan yang terbaik yang saya bisa untuk ikut mengembangkan IPCR.
Beberapa perubahan yang saya rasakan adalah, stok sabar dan toleransi untuk keluarga bertambah secara signifikan. Yang dulunya mudah emosi dalam mendampingi putra teesayang, makin berkurang kadarnya. Begitu juga ketika menjadi mendampingi Pasangan hidup tercinta, selain membuat jadwal window talk, saya makin mudah memaklumi kekurangan suami dan makin pintar mencari kebaikan beliau dan mengapresiasinya, yang tentu saja terus menambah dan menguatkan bonding keluarga.
Selain penguatan bonding keluarga, banyak keterampilan pribadi yang mulai ditemukan dan lebih banyak lagi yang makin berkembang. Beberapa di antaranya adalah kemampuan manajemen waktu, manajemen konflik dan potensi-potensi lain yang baru diketahui setelah bergabung di IP.
Keberanian Menantang Diri Lebih Tinggi Lagi.
Sebelumnya saya tak pernah tahu bahwa memiliki kemampuan mengatur sebuah organisasi, meskipun dalam lingkup regional. Tetapi, Ibu Profesional membuatnya mungkin dan itu menumbuhkan kepercayaan diri saya makin menguat dan meningkat. Sehingga ketika memutuskan seleh di kepengurusan IPCR, saya memberanikan diri mengambil peluang menjadi pengurus di ranah IP Pusat.
Sekali lagi, Ibu Profesional selalu memberi kesempatan bagi membernya yang memang ingin maju dan mengembangkan diri. Di sini kami menjadi terbiasa memposisikan diri mengambil peran bukan ditunjuk dan dipaksa memilih peran. Sehingga tentu saja yang terjadi selanjutnya adalah saya benar-benar mencurahkan kemampuan terbaik saya untuk berkiprah di level pusat — yang dengan new chapter nya menjadi komponen kampung komunitas Pusat.
Dan sampai sekarang saya masih stay di sini sebagai Manajer Aktivitas Komunitas. Yang artinya saya mengoordinir semua kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan oleh kampung komunitas di level Pusat maupun di semua regional.
Saya bahagia melakukannya dan bisa dipastikan akan selalu bahagia menjalani peran yang memang saya pilih sendiri di sini. Dan semuanya berkat Ibu Profesional yang selalu memberi peluang dan mendukung perkembangan diri setiap anggotanya. Makanya tidak heran mengetahui bahwa member Ibu Profesional telah menjadi berlipat-lipat kali jumlahnya dari sejak saya bergabung di dalamnya hampir lima tahun lalu
Terima kasih Ibu Profesional
Tags:
No Responses