TWELFTH DAY CHALLENGE : MENGHARGAI SANG BINTANG

TWELFTH DAY CHALLENGE : MENGHARGAI SANG BINTANG

Terkadang, beberapa orang tua

tak merasa cukup dengan kondisi anaknya yang mahir hanya di satu bidang saja. Ia inginkan, buah hatinya

mahir dalam segalanya.

Padahal, lebih baik ahli dalam satu hal

ketimbang tahu segalanya

tetapi, hanya sebatas rata-rata.

~ Alifadha Pradana ~

Saya cukup bahagia, menemukan bahwa putra kesayangan punya beberapa hal yang bisa berbuah bintang. Tapi sepertinya, kebahagiaan saya juga tak akan berkurang, jika sinar bintangnya hanya pada satu segi saja. Karena,  apa pun itu bentuknya, selalu merupakan anugerah, memiliki meski hanya satu keahlian.

Dulu, sebelum bergabung bersama komunitas ibu profesional, dengan masih mengikuti ego sebagai orang tua, seringkali saya merasa gemas ketika mendampingi anak menyelesaikan tugas sekolahnya. Apalagi anak kedua yang sekarang menjadi putra semata wayang itu, tidak terlalu bagus dalam matematika dan IPA seperti kakaknya. Jadilah, saat-saat mengajarinya pelajaran-pelajaran itu, keluar beberapa kata yang meskipun masih bisa diterima, diucapkan dengan nada agak tinggi, ketika Adha tidak cepat memahami penjelasan saya. Baru sekarang setelah mendapat ilmu dari IIP, saya paham, bukan anak yang salah ketika dia tidak langsung mengerti penjelasan saya, melainkan saya sendirilah yang keliru dalam memberikan penjelasan. Karena berhasil tidaknya penyampaian, bergantung pada cara dan bahasa yang digunakan saat menyampaikannya.

Sekarang, setelah mendapat sedikit ilmu di IIP ini, banyak hal yang selalu bisa disyukuri dari setiap kondisi keluarga saya. Hal-hal yang tadinya seringkali membuat kecewa saat menerimanya. Tidak terkecuali saat materi kali ini, bahwa setiap anak adalah bintang. Meskipun  menurut saya tidak hanya berlaku pada anak, tetapi juga semuanya, baik suami, orang tua maupun orang-orang di sekitar kita. Bahwa setiap mereka adalah bintang dalam cahayanya masing-masing. Pemahaman saya yang mengalami banyak pencerahan, makin bisa melihat jenis cahaya yang dimiliki anak, juga pasangan saya. Hal yang dulu dianggap kekurangan, kini bisa saya pahami sebagai kekuatan.

 

Our happy family

 

Jadi, sesungguhnya pemahaman kita lah yang akan bisa menemukan jenis bintang yang dimiliki anak-anak kita. Pemahaman yang akan melahirkan sikap menghargai, bukan saja terhadap kelebihan melainkan juga atas kelemahan dan kekurangan yang mereka miliki. Karena dengan pemahaman seperti ini, tidak hanya bisa melihat keadaan yang sekarang, tetapi juga potensinya buat bertahun-tahun ke depan.

Semoga, dengan tulisan ini, banyak orang tua yang mulai bisa berbenah diri, mengintrospeksi dan mengembangkan pribadi, terhadap banyak pemahamannya yang terkadang salah kaprah, terhadap anak-anaknya. Juga banyak istri atau suami, yang selalu meningkatkan kualitasnya, sehingga bisa mempunyai apresiasi yang sama, terhadap kelebihan maupun kekurangan pasangannya. Semoga, dunia yang kita huni juga semakin indah, seiring perbaikan pemahaman dari masing-masing kita.

 

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply