TANTANGAN KELUARGA LITERASI HARI KETUJUHBELAS

TANTANGAN KELUARGA LITERASI HARI KETUJUHBELAS
Yang namanya pembelajaran
tidak hanya berlangsung beberapa saat
tetapi bisa menghabiskan seumur hidup
terutama untuk keterampilan menjalani kehidupan
~Alifadha Pradana~
Ini adalah hari pertama kami berkumpul bersama keluarga besar di Bekasi dan Jakarta dari pihak keluargaku, dalam rangka menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Perjalanan kemaren hanya berlangsung selama 3 jam saja, karena terhitung menentang arus, sehingga lumayan lancar.

Dok : news.liputan6.com
 
Sesampainya di rumah adikku, dia dan anak-anaknya malah pergi menghadiri acara buka puasa bersama keluarga besar almarhum suaminya. Jadilah, kami hanya bercengkrama dengan ibu saja. Karena lelah, kami sekeluarga tertidur, bahkan sebelum adikku pulang. Baru keesokan harinya kami bisa berbincang-bincang bersama para keponakan.
Masih dalam rangka tantangan literasi, aku mencoba mengajak para keponakan mengobrol, untuk menggali keberhasilan dan mungkin masalah yang dihadapi. Syifa, anak pertama adikku, masuk peringkat 14 saat kenaikan dari kelas 4 ke 5. Tak banyak yang dikeluhkan keponakanku itu. Karena, memang termasuk anak yang familiar dan ramah. Sementara keponakanku yang kedua Ramza, yang berusia 5 tahun, ternyata masih ngompol. Akhirnya aku mencoba menggali semua hal berkenaan kondisinya itu. Tapi mungkin karena memang masih dalam kondisi bangun tidur, dia belum bisa diajak berkomunikasi. Padahal kesehariannya, termasuk anak yang cerewet dan senang bercerita juga.

Karena aku punya janji yang belum tertunaikan terhadap tanteku (aku memanggilnya cing Omeh dalam panggilan betawi) hari ini kuputuskan belanja ke Thamrin City di Jakarta. Apalagi, aku juga lupa membawa baju koko putih untuk anakku Adha. Eh, suamiku juga minta sendal. Jadilah lumayan banyak daftar belanjaku kali ini.

Karena masih dalam kondisi mudik seperti ini, lebih baik aku naik commuter line transportasi rakyat yang murah meriah. Karena untuk perjalanan Bekasi – Jakarta hanya butuh biaya 3.000 rupiah saja, menggunakan kartu. Aku dibekali kartu ibuku yang memang sama sekali belum digunakan.

Di kereta, karena baru pertama kali itu naik kereta ke Thamrin City (biasanya naik taksi atau bajaj dari rumah keluarga di Jakarta), agak bingung juga dengan rute yang akan aku ambil. Dari Google Map, rute yang ditawarkan adalah turun di stasiun karet, kemudian dari situ masih harus jalan kaki. Tapi setelah aku lihat rute kereta dan bertanya ke penumpang yang sepertinya terbiasa ke sana, aku mendapatkan informasi, agar turun di stasiun Manggarai lalu lanjut naik yang jurusan tanah Abang, baru lanjut naik angkot dengan biaya hanya 3.000 juga. Baru hari ini aku tahu, ternyata Thamrin City persis di belakang Tanah Abang (pasar grosir teramai se-Asia tenggara) 😂

Ternyata, nyaman sekali berkeliling Jakarta saat menjelang Lebaran seperti ini, karena tak ada kemacetan yang memenuhi semua ruas jalan di sana, seperti hari-hari biasanya.

Setelah berbelanja kilat (karena hanya butuh waktu kurang dari satu jam untuk menyelesaikan daftar belanjaku yang agak panjang 😊), kupikir masih ada waktu untuk mampir ke rumah Tante di Percetakan Negara I, untuk menyerahkan gamis putih yang aku janjikan ini. Jadi setelah diijinkan suami, aku naik bajaj ke sana dan sedikit berbincang dengan keluarga besar ku.

Pulangnya, tetap menggunakan commuter line hanya lebih cepat dari saat berangkat tadi. Karena hanya butuh setengah jam perjalanan dari Jakarta – Bekasi. Sementara saat pergi tadi pagi, butuh hampir 1,5 jam untuk mencapai Thamrin City. Hehehe… Memang sih, tadi butuh 2 kali transit dan sekali naik angkot. Berbeda saat pulang, yang merupakan perjalanan langsung dari Stasiun Kramat di dekat rumah sampai stasiun Bekasi. Waktu baru menunjukkan pukul 3 tepat, saat aku menunggu jemputan suami kembali ke rumah adik.

Begitu lah ceritaku hari ini.

Jadi aktivitas literasi yang keluarga kami melakukan hari ini, yaitu, keterampilan mendengarkan dan berbicara – menanyakan dan mendengarkan perkembangan sekolah, saling menanyakan kondisi para keponakan dan keadaan keluarga besar. Keterampilan membaca – saat membaca peta di Google Map, ketika mencoba memahami rute commuter line dan waktu mengamati kondisi sekitar yang lengang yang benar-benar berbeda dari biasanya. Juga keterampilan menulis – tatkala mencoba menuangkannya dalam tulisan yang bisa dipahami banyak orang. Hmmm… Benar-benar pembelajaran yang komplit. Alhamdulillah…

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply