Tipe Kinestetik adalah tipe gaya belajaryang cenderung mudah menerimadan mengolah informasimelalui serangkaian aktivitasyang menggerakkan sebagian /seluruh anggota tubuh danmempraktekkan hal-hal yang dipelajari.
Hari-hari yang dilalui saat mengamati gaya belajar anak merupakan masa yang cukup meresahkan. Saya seringkali berpikir bahwa Adha agak malas belajar. Akibat sulitnya menyuruh dia membaca materi pelajaran yang diberikan. Yang dia minta setiap belajar adalah, saya harus memberikan pertanyaan berkenaan materi yang sedang dipelajari. Terkadang saya memenuhi permintaannya, tapi seringkali tidak. Karena pekerjaan di ranah publik, kerap menghabiskan energi yang saya punya. Memang seharusnya tidak seperti itu. Tapi ternyata, memang itu lah yang terjadi.
Saat Adha di kelas 5, saya mulai mendapat pencerahan dari pemahaman tentang gaya belajar. Sebenarnya informasi mengenai gaya belajar ini sudah beberapa lama diketahui, tapi baru benar-benar paham akan fungsinya, ya, saat anak saya kelas 5. Itu pun, karena saya kebingungan melihat cara belajar nya yang seringkali seenaknya saja.
Saat itu, saya mengkomunikasikan kegelisahan akan cara belajar Mamas (panggilan anak saya) kepada wali kelasnya. Beliau yang ternyata pernah berpengalaman di bimbingan belajar, kemudian menjelaskan tentang gaya belajar anak. Juga menawarkan test untuk mengetahui gaya belajar anak. Saya yang merasa penasaran, akhirnya juga membeli CD interaktif untuk menggali gaya belajar ini. Dari beberapa cara penentuan ini lah, akhirnya saya yakin bahwa gaya belajar Adha yang dominan adalah kinestetik dengan sedikit paduan auditory.
Tentu saja gaya belajar ini sedikit membuat kesenjangan antara saya dan Adha. Karena saya yang nyaman belajar dengan visualisasi, seringkali heran dan gemas mencoba memahami gayanya yang justru seperti anti visualisasi. Dan benar-benar butuh energi ekstra yang seringkali tidak saya punya untuk bisa mendampingi Adha belajar. Akhirnya sebagai solusi sementara, saya hanya bisa menemani saja, dan membiarkan Mamas belajar sesuai gayanya. Meskipun ini bukan cara terbaik, tapi baru seperti itu lah yang bisa saya lakukan. Saya merasa belum mampu untuk mengeksplorasi kemampuan dalam mencari cara memberikan pendampingan yang optimal untuk Adha. Karena menurut saya butuh ide-ide kreatif untuk melakukan nya.
No Responses