Review your goals twice every day in order to be focused on achieving them.
Les Brown
Sebuah Tantangan
Ketika pembukaan kelas Bunda Salihah dimulai, saya menggambarkan kondisi naiknya kasus covid-19 di wilayah domisili sebagai tantangan awal. Sungguh, tak pernah sedikit pun terbersit di hati, bahwa kondisi ini akan benar-benar menjadi tantangan buat saya saat mengikuti kelas ini.
Tetapi, begitu lah, kita memang tak bisa mengendalikan takdir yang datang. Yang bisa dilakukan hanya mencoba menjalaninya dengan kemampuan terbaik yang dimiliki.
Meskipun kondisi ini bisa menjadi dispensasi buat melewati tugas, saya tak ingin mengambilnya. Saya hanya mencoba mengulur waktu, memberi ruang diri sendiri, untuk berduka atas kepergian Ibunda tercinta. Tidak mudah, memang. Namun, dengan melakukannya, mampu membuat saya semakin belajar memanajemeni hati, dalam menerima dan memilih sikap untuk menjalani setiap takdir yang terjadi.
So, yuk kita review jurnal teman sekelas yang dipasangkan dengan saya di Bunda Salihah.
Memahami Masalah dari Kacamata Orang Lain
Mba Noura Fajari Luthfiati yang menjadi Buddy Review saya, adalah seorang Ibu pembelajar yang menjadi bagian dari regional IP Lampung. Kebetulan beliau menulis jurnalnya di Google Drive, sehingga Saya tidak bisa menyertakan linknya, supaya bisa dilihat pembaca. But, it’s ok. Teman-teman bisa tetap memahaminya dengan membaca riview ini.
Seperti definisi yang pernah saya baca, bahwa masalah adalah kesenjangan antara harapan/ keinginan dan kenyataan. Membaca jurnal Mba Noura, definisi masalah yang dibuat, tampaknya sudah memenuhi definisi ini. Yaitu, masih belum menemukan jati diri sebagai ibu, istri dan anak. Walaupun menurut saya masih bisa dilengkapi dengan gambaran jati diri sebagai istri, Ibu dan anak yang Mba Noura banget itu seperti apa. Yang jelas pasti berbeda dengan Saya.
Begitu juga dengan alasan yang melatarbelakangi kenapa hal itu jadi masalah, masih bisa Saya pahami dan mengerti, bahwa karena beberapa alasan itu lah menemukan jati diri merupakan masalah buat Mba Noura.
Kemudian, mengenai gambaran kondisi ketika masalah telah selesai, walaupun mungkin benar secara perasaan. tetapi ketika dihubungkan dengan pencapaian akan sedikit sulit mencapainnya tanpa menggunakan kalimat yang terukur.
Menentukan Kondisi Ideal ketika Solusi sudah bekerja optimal
Sepertinya memang harus dimaklumi ketika dikatakan bahwa perempuan terbiasa menggunakan perasaan untuk menilai segala sesuatu yang terjadi. Kondisi ideal dengan kebahagiaan dan sebaliknya keadaan yang tidak sesuai dengan harapan diukur dengan kesedihan. Namun, sayangnya, tidak ada alat yang bisa mengukur perasaan. Sehingga jika ingin bisa mencapai kondisi ideal yang diinginkan, Kita harus menyiapkan perangkat supaya keadaan ideal tadi bisa dideteksi sudah dicapai.
Sebenarnya menyusun kalimat mengenai kondisi ketika masalah sudah selesai, sama seperti membuat target secara umum — yaitu menggunakan kalimat yang smart. SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound. Metode ini muncul pertama kali saat management review di tahun 1981 oleh George T. Doran. Dan sekarang metode ini yang umum digunakan untuk menyusun sebuah goal atau target untuk berbagai keadaan.
Gambarannya begini, pernyataan masalah Mba Noura adalah belum menemukan jati diri sebagai ibu, istri dan anak. Maka seharusnya kita sudah menentukan lebih dahulu, Ibu, istri dan anak seperti apa yang sesuai untuk kita atau yang dianggap ideal oleh keluarga Kita. Apakah yang bisa masak, mampu menjaga rumah selalu bersih dan lain sebagainya. Sehingga akan lebih mudah untuk direalisasikan daripada kondisi ideal yang belum ada gambarannya.
Beberapa Saran
Review yang baik selalu menyertakan kesimpulan dan memberikan saran yang akan membuat jurnal atau tulisan yang di-review bisa menjadi lebih baik. Paling tidak, saya berharap Mba Noura memiliki gambaran tentang hal yang bisa memudahkan untuk mencapai tujuannya di Kelas Bunda Salihah ini. Juga memiliki pilihan untuk memperbaikinya atau membiarkannya seperti keadaan semula.
Secara umum jurnal yang tersusun atas 166 kata ini, memiliki kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Semua template yang disyaratkan Bunda Salihah juga digunakan. Jadi untuk penampilan jurnal saya memberikan angka 8 buat Mba Noura.
Mengenai penilaian terhadap isi jurnal, review saya sudah dijabarkan dalam beberapa sub bahasan. Mudah-mudahan bisa memberikan tambahan semangat untuk menjalani kelas ini.
Setelah bahasan yang agak panjang, dan kesimpulan yang sudah dibuat, beberapa hal yang bisa Saya sarankan adalah :
1. Mempertahankan pernyataan masalah atau memperbaikinya dengan menggunakan kalimat dengan metode SMART.
2. Mempertahankan alasan yang membuat masalah memang menjadi ‘masalah’ buat Mba Noura
3. Memperbaiki kalimat yang menggambarkan kondisi/keadaan ketika masalah sudah selesai dengan metoda SMART, supaya Mba Noura lebih mudah mengukur untuk mengetahui bahwa masalah memang sudah selesai.
Akhirnya, terimakasih karena telah bersedia membaca review saya. Selamat menempuh pembelajaran di Bunda Salihah dengan semangat. Semoga semua tujuan bisa tercapai. Aamiin …
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
Referensi:
- Ramadhani, Niko. 2019. “Gunakan 5 Metode Smart Goal untuk Menggaoai Target Kamu” akseleran.co.id diakses 12 Juli 2021 <https://www-akseleran-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.akseleran.co.id/blog/smart-goals/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16261065638746&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.akseleran.co.id%2Fblog%2Fsmart-goals%2F>
Tags:
No Responses