Pembelajaran yang kreatif akan memancing beragam ide kreatif juga. Dan itu benar-benar cara belajar paling menyenangkan yang pernah ada
~Alifadha Pradana ~
Sejak dua pekan lalu Institut Ibu Profesional sudah memulai lagi kelas pembelajaran level selanjutnya lagi, yaitu bunda produktif. Lagi-lagi menggunakan metode baru yang sangat berbeda dibanding kelas sebelumnya. Apalagi, ini memang batch pertama dari kelas paling atas (saat ini) di IIP.
Setelah berkenalan dengan Founding Mother – Ibu Septi Peni Wulandani di pekan pertama. Berlajut bincang-bincang santai bersama para ibu keren di balik Tim Formula. Dan tara … ternyata pekan ini waktunya tantangan pertama.
Begitu dengar bahwa tantangan pertama adalah membangun hexa house, sudah terbayang untuk memindahkan konsep ruang kreatif saya di rumah ke dalamnya. Tentu saja dengan tambahan furnitur yang selalu saya inginkan.
Namun, ternyata butuh perjuangan juga ya?
Awalnya saya ingin membuatnya dalam bentuk miniatur/diorama. Lengkap dengan dinding dan perabotnya. Pertama bikin pondasi, saya keliru bentuk. Yang seharusnya segi enam (hexa), eh saya malah membuat octagon. Sudah gitu, saking semangatnya, cutter yang dipegang meleset dan melukai kuku dan ujung jari telunjuk saya. Jelas, aktivitas membuat rumah heksa terhenti sementara. Dan dilanjutkan setelah accident tadi telah teratasi. Kebayang sebalnya, kan. Sudahlah membuat luka (hehehe ini bukan lirik lagu dangdut, ya ), bentuknya salah pula.
Namun, semangat masih membara dan pantang menyerah. Saya bongkar lagi dus bekas bingkisan lebaran kedua. Ukur dan garis. Lengkap dengan cover biru muda. Eh, ternyata masih salah juga. Kali ini bukan bentuknya yang keliru, melainkan ukuran sisi-sisinya. Hexagon yang saya buat, tidak sama sisi. Maksudnya, jika diputar ke segala sisi, tidak membentuk hexagon yang serupa, seperti contoh dari IP. Ini kekeliruan kedua.
Setelah kembali membongkar dus bingkisan lebaran yang sama (ternyata saya mengumpulkan banyak dus bingkisan, rupanya). Setelah beberapa jam berkutat dengan dus bekas, kertas, penggaris, pensil dan cutter, akhirnya berhasil juga membuat pondasi hexa house saya. Ini gambarnya.
Gambar : Dokumentasi Pribadi
Bisa dilihat, ya, alas yang saya buat, sudah identik dengan bentuk yang dicontohkan oleh IP. Namun, tugas tidak selesai di sini, karena saya masih harus membuat maket dan perabot dari diorama atau miniatur hexa house saya.
Ternyata, tantangannya lebih besar lagi. Sampai dua hari berlalu, saya masih belum berhasil membuat satu pun perabot, untuk melengkapi hexa house sesuai keinginan. Entahlah. Mungkin karena ekspektasi saya yang terlalu tinggi, atau kelelahan fisik yang diderita akibat road show swab massif yang masih harus saya kerjakan, yang menjadi penyebabnya. Namun yang jelas, saya memilih menyerah melanjutkan miniatur tadi.
Pilihan berikutnya adalah membuat denah ruang dan memasang foto perabot dalam gambar yang diberikan oleh IP. Tetapi, rasanya kok seperti terjerembap ya, jika konsep real pic dalam miniatur yang 3 dimensi, berubah menjadi gambar 2 dimensi.
Sehingga sesudahnya saya memutuskan istirahat memikirkan hexa house ini dan beralih intip sosmed untuk belanja ide.
Dan begitulah. Dari akun FB sang founding mother , saya mendapatkan ide menakjubkan untuk menyelesaikan hexa house milik sendiri menggunakan aplikasi home.by.me seperti yang dilakukan ibu.
Sesuai rekomendasi beliau, saya mencoba mewujudkan ruang kreatif saya dalam pola ruang hexagon. Gambar -hapus – gambar lagi – build – pilih perabot – menempatkan perabot yang saya pilih, adalah aktivitas berikutnya yang dilakukan. Lumayan mengasyikkan juga. Bisa menjadi sarana pengusir jenuh, setelah menyelesaikan tugas rutin.
Terakhir, sesi finishing dan membuat galeri foto dari desain hexa house yang saya buat. Ibu Septi mem-posting video 360 derajat. Namun, ternyata itu berbayar. Sebenarnya ngga terlalu mahal juga sih. Tapi, saya sedang enggan melakukan transaksi. Jadilah harus puas dengan real pic water marks ala home by me. Sebab, yang high quality pun, dibatasi hanya bisa 3 gambar.
Akhirnya, saya bisa lega menyaksikan gambar-gambar tampilan hexa house. Memang belum benar-benar sesuai keinginan. Karena beberapa item furnitur yang ingin dipasang, tidak tersedia di sana. Nah, inilah proses pembuatan My Hexa House is My Creative Room
Gambar denah awal Hexa House
Dan ini, tampilan real Hexa House Saya.
Gambar : home by me kombinasi canva
Gambar : home by me kombinasi canva
Keren, ya? (Hehehe … bukan bermaksud memuji diri sendiri, lho). Aplikasi ini memang keren, kok. Coba saja diulik sendiri. Teman-teman pun, pasti akan mengakui dan asyik juga bermain-main bersamanya.
Betewe, seperti apa sih gambaran hexa house ala saya?
Konsepnya memang ala ruang kreatif yang saya miliki di rumah. Jadi di ruangan ini saya ingin melakukan semua aktivitas kreatif sesuai passion pribadi, yaitu menulis, membaca, membuat craft dan menjahit, sekaligus kadang-kadang tempat saya menyelesaikan tugas kantor yang harus segera ditunaikan. Banyak, ya?
Apa tidak jenuh melakukan banyak aktivitas di satu ruangan?
Sejujurnya, di ruangan inilah, saya bisa betah menghabiskan waktu ber-jam-jam, jika tidak keburu dicari suami atau putra kesayangan. Sebab melakukan aktivitas sesuai passion, memang tidak pernah membosankan. Malah, seperti kekurangan waktu untuk melakukannya. Apalagi jika ditambah perabot yang menambah betah. Pasti waktu berlalu begitu cepatnya, tanpa terasa.
Jadi, jika di ruang kreatif yang sesungguhnya, ada rak buku sederhana; meja kecil untuk menulis beserta printernya; meja panjang tempat saya meletakkan mesin jahit portable komplit dan mesin obras; lemari bahan yang berisi koleksi bahan pakaian yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun; maneqin seluruh badan untuk mengepas baju yang selesai dijahit; lemari kecil tempat bahan dan perlengkapan craft dan karpet bulu tempat saya menulis sambil lesehan atau tiduran, jika lelah duduk. Furnitur seperti itu juga yang saya pasang di hexa house ala saya, lengkap dengan dapur, kamar mandi ber-bathtub, sofabed dan perangkat media, yang buat saya, merupakan sarana untuk meningkatkan kreativitas pula.
Namun, bila di ruangan kreatif saya ada perlengkapan passion lain, tidak begitu dengan hexa house. Pertama, karena memang cuma boleh punya satu passion utama. Kedua, furnitur pendukung passion saya yang lain, ternyata tidak tersedia di home by me. Tetapi, karena saat mendaftar saya menulis punya unit usaha bumbu siap pakai, maka dapur beserta perabot untuk menyiapkannya, juga saya pasang di sana. It’s ok, kan menjadi penulis yang punya bisnis bumbu siap pakai.
So, sekarang My Hexa House sudah benar-benar menjadi My Creative Room ala saya.
Seperti apa, hexa house-mu?
Referensi :
- Aplikasi https://home.by.me/en/
- PicsArt
- Ruang kreatif pribadi di rumah
No Responses