Merdeka menjadi Mom Seperti Apa pun Juga…

Merdeka menjadi Mom Seperti Apa pun Juga…

Mereka yang merdeka,

biasanya bahagia menjadi diri sendiri

dan selalu bersyukur atasnya.

~Alifadha Pradana~

Sumber Gambar : Pixabay.com

 

Sebagai Mom, seharusnya kita selalu bersyukur, bahwa Allah SWT menganugerahkan kepada semua ibu bakat multitasking. Sebelum menjadi Ibu, ga ada yang tahu, kan kalo punya kemampuan ini. Ketika dinobatkan sebagai Mom, baru deh nyadar, bahwa kita punya kapasitas, bisa melakukan beberapa aktivitas dalam satu waktu.

Jadi, jangan pernah men-judge diri sendiri tidak punya skil apa-apa ya, Mom. Karena menjadi seorang ibu saja, sudah merupakan kelebihan yang tidak semua orang miliki. Apalagi jika benar-benar ahli dalam satu atau beberapa bidang. Harus tambah lagi syukurnya, tuh…

Namun, meskipun tidak ahli dalam salah satu bidang pun, seharusnya tidak membuat bunda menjadi minder, apalagi baper. Karena setiap orang adalah unik. Keunikan inilah yang membuat kita bisa mengeksplor diri dan bebas menjadi dan melakukan apa saja sesuai standar masing-masing. Merdeka menjadi ibu yang tinggal di rumah dan mengurus keluarga maupun sebagai Mom yang punya bisnis atau pekerjaan di luar rumah. Keduanya sama bebasnya untuk dipilih. Karena cuma Mom yang bisa memilih dan memutuskannya dan berbahagia bersamanya.

Sebagai Mom, sebenarnya kita juga diberi peluang untuk membentuk anak-anak sesuai keinginan kita. Masih ingat sabda Rasulullah SAW dalam hadits, Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.?* Hati-hati lho, Mom, jangan menyesal belakangan.

Sejujurnya seringkali tidak menyadari, bahwa ternyata kita sendirilah yang sebenarnya membuat mereka menjadi seperti sekarang ini. Entah itu sebagai putra putri yang baik, jujur dan sopan,Atau yang memuliakan orang tuanya. Atau pun menjadi anak nan nakal, susah diatur dan pembohong, yang pasti mengecewakan ayah bundanya.

Karena sesungguhnya kitalah – bersama ayah tentunya, yang merupakan tangan-tangan pertama dalam mendidik mereka. Sehingga jika anak-anak tumbuh dan berkembang tidak sesuai harapan, sejatinya, bukan mereka yang salah, melainkan para orang tua. Karena kitalah yang memberi warna pada kertas putih tabiat mereka.

Jadi, sebelum mulai mendidik mereka, pikirkan lebih dahulu metode terbaik yang bisa dipilih dan dilaksanakan. Bahkan sebelum itu, jadilah dulu orang tua, atau paling tidak Mom yang merdeka dengan bahagia menjadi diri sendiri. Sehingga kemerdekaan tersebut pada prakteknya akan mendasari kebebasan dalam mendidik anak juga. Sehingga anak-anak kita akan menjadi anak-anak yang merdeka pula. Yang bahagia tumbuh dan berkembang sesuai keunikan masing-masing…

Selamat memerdekakan diri, Mom.

 

#Ibuyangmerdeka
#ibubahagia
#Rumbelliterasi
#RumbelliterasiIPCR
#Ibuprofesionalcirebonraya
#ibuprofesional
#IPCR

Referensi :

  1. *(HR. Al-Imam Malik t dalam Al-Muwaththa` (no. 507); Al-Imam Ahmad t dalam Musnad-nya (no. 8739); Al-Imam Al-Bukhari t dalam Kitabul Jana`iz (no. 1358, 1359, 1385), Kitabut Tafsir (no. 4775), Kitabul Qadar (no. 6599); Al-Imam Muslim t dalam Kitabul Qadar (no. 2658).
  2. https://almanhaj.or.id/3466-orang-tua-bertanggung-jawab.html diunduh tanggal 31 Juli 2019
  3. https://asysyariah.com/orang-tua-sebab-sang-anak-berada-di-suatu-agama/ diunduh pada tanggal 31 Juli 2019

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply