Jurnal Leader #8 : Persembahkan yang Terbaik Darimu

Jurnal Leader #8 : Persembahkan yang Terbaik Darimu

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

~QS : Al-Zalzalah : 7 ~

 

Sumber Gambar : Pixabay.com

 

Setiap perbuatan manusia akan mendapatkan balasannya. Baik perbuatan untuk kebaikan maupun kejahatan. Pun yang efeknya mengubah banyak orang atau hanya dirasakan oleh seekor semut kecil, tetap akan dibalas oleh-Nya.

Kepastian ini lah yang seharusnya menjadi pegangan Kita dalam mempertimbangkan dan melakukan setiap aktivitas. Termasuk aktivitas berikhtiar mencari rizki-Nya.

Senada dengan slogan yang selalu didengungkan oleh Ibu Septi Peni Wulandani, bahwa Rezeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari. Seperti itu pula hal pertama yang Saya sampaikan kepada anak mengenai ikhtiar mencari rezeki.

Ada beberapa poin yang menjadi bahan perbincangan kami – Saya dan putera tercinta tentang rezeki dan ikhtiar menjemputnya, yaitu :

 

1. Rezeki tidak terbatas pada materi (uang).

Banyak hal yang bisa didefinisikan sebagai Rezeki. Karena Rezeki tidak identik dengan materi, apalagi uang. Rezeki adalah sesuai kehendak-Nya, akan memberi Rezeki dalam bentuk apa kepada makhluk-Nya. Jadi merunut dari kalimat di atas, kesehatan, keluarga dan sahabat, kemudahan dalam hidup, semua termasuk Rezeki. Bahkan tidur yang pulas yang dengannya kita menjadi punya energi lebih untuk beraktivitas pun termasuk rezeki.

Jadi, penghasilan berupa gaji, honor, upah, komisi, bonus, insentip dan sebutan lain untuk menggambarkan pendapatan berupa materi atau uang, hanya merupakan salah satu bentuk rezeki yang Kita dapatkan. Sementara bentuk lain rezeki masih teramat banyak untuk didefinisikan satu persatu.

Ini termasuk poin penting yang harus Kita pahami juga ditanamkan pada anak-anak, sehingga mereka tidak hanya mempertimbangkan materi atau uang sebagai imbalan atas setiap yang dilakukan.

Saya teringat suatu peristiwa, ketika menjelaskan aktivitas menjadi fasilitator matrikulasi IIP. Waktu itu, anak Saya dengan polos bertanya, “emang mama dapat gaji dari jadi Fasilitator?” Saya tentu saja tersenyum. Tapi, itulah waktu terbaik untuk menjelaskan konsep rezeki padanya.Sehingga akhirnya dia paham, rezeki tidak identik dengan penghasilan, apalagi uang. Kemudian dia juga paham, bahwa apa pun yang dia lakukan (kebaikan atau keburukan) akan berdampak terhadap rezeki yang sedang dijemputnya. Karena kemuliaan Kita lah yang menentukan rezeki yang akan didapatkan.

 

2. Banyak pilihan ikhtiar untuk mendapatkan rezeki

Tak ada batasan aktivitas yang bisa dilakukan ketika itu untuk mendapatkan rezeki. Karena Rezeki itu sudah dipastikan akan diperoleh, sehingga cara menjemputnya lah yang harus dipikirkan, supaya tidak malah merusak apa yang sudah pasti tadi.

Allah SWT sudah menghamparkan bumi dan lautan untuk digunakan sebaik-baiknya sebagai Rezeki buat manusia. Kita sendirilah yang harus memilih dan menentukan tindakan yang dilakukan dalam mengolahnya, supaya tetap menghasilkan yang terbaik untuk umat.

Dari lautan bisa diambil hasilnya, garamnya, keindahannya, batuannya dan masih banyak lagi. Begitu juga dengan bumi dan segala isinya. Banyak yang bisa Kita olah untuk kebaikan penghuninya (tidak terbatas hanya untuk kebaikan manusia) tapi juga makhluk hidup yang menghuninya.

Ketika kita memberikan penjelasan ini, berarti Kita berusaha menanamkan pada mereka untuk menguak seluas-luasnya bumi Allah agar dapat dimanfaatkan untuk kebaikan semua makhluk-Nya. Karena manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk sebanyak-banyak umat.

 

3. Beragam pilihan upaya dapat dilakukan untuk menjemput rezeki

Anak-anak Kita hidup di zaman yang berbeda. Sehingga seharusnya Kita bisa melihat melalui kacamata anak mengenai pilihan profesi atau pun upaya mereka dalam menjemput rezeki. Yang wajib Kita pastikan hanyalah, memilih cara yang benar dalam melakukannya.

Jadi, boleh saja anak memilih menjadi penjahit meskipun kedua orang tuanya dokter (misalnya). Karena boleh jadi, itulah misi hidup anak Kita, sehingga bisa menjadi jalan rezeki buatnya bersama keluarga sekaligus memberi kebaikan untuk orang-orang sekitarnya.

Sebab, mungkin saja pemikiran Kita yang “sempit” hanya melihat sosok penjahit. Sementara anak kita melihat profesi ini sebagai kebebasan untuk berkreasi, mengembangkan kemampuan yang ketika mencapai tingkat yang lebih tinggi bisa memberi peluang sebagai jalan rezeki pula buat orang lain.

Yang terbaik adalah, membiarkan anak mengeksplorasi beragam upaya tadi, sampai dia menemukan jalan rezeki yang sesuai dengan passion-nya. Sehingga bisa melakukan apa yang disukainya dan dibayar.

Tidak mudah memang. Apalagi jika dia anak Kita satu-satunya. Namun yang harus Kita yakini, dia adalah milik Allah. Sehingga takdir untuknya pun adalah takdir Allah juga – yang boleh jadi bertentangan dengan keinginan Kita. Memang, butuh kearifan untuk bisa memahami hikmah dibalik pemilihan upaya dalam menjemput rezeki ini.

 

4. Lakukan dengan upaya terbaik untuk Menjemput rezeki

Seperti yang tercantum dalam ayat yang menjadi kutipan jurnal Kali ini, setiap yang dilakukan akan mendapatkan balasannya. Entah itu kebaikan atau keburukan akan ada imbalannya.

Jadi, tanamkan pada anak-anak Kita agar melakukan setiap langkah menjemput rezeki dengan upaya terbaik yang dipunya. Juga jangan membatasi pencapaian yang bisa dilakukan putera-puteri kita dalam upaya mereka menjemput rezeki. Karena setiap keringat yang menetes dalam menjemput rezeki halal selalu akan diperhitungkan.

 

5. Berserah diri dan Bertawakal kepada-Nya

Allah sudah memastikan dalam firman-Nya dalam QS 11 : 6 “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”

Jadi, sekali lagi rezeki itu sudah pasti, tinggal cara Kita untuk menjemputnya yang harus dipastikan sesuai dengan aturan-Nya. Dan bila ini sudah dilakukan, serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Karena Dia punya perhitungan yang pasti berbeda dengan hitungan Kita.

 

#jurnalleaderlevel8
#kelasbundasayangleader
#kecerdasanfinansial
#institutibuprofesional

 

 

Referensi :

  1. 10 Cara Pasti Menjemput Rezeki dalam Islam diunduh Ada 4 April 2020 dari https://www.google.com/amp/s/m.winnetnews.com/amp/begini-10-cara-pasti-untuk-menjemput-rejeki-menurut-islam
  2. Lakukan yang terbaik dalam melakukan suati pekerjaan apapun itu, diunduh pada 4 April 2020 dari https://ulubeluteknologi.blogspot.com/2018/04/lakukan-yang-terbaik-dalam-melakukan.html?m=1
  3. Allah melihat usahamu bukan hasilnya diunduh pada 4 April 2020 dari https://www.kanigoro.com/duniaislam/allah-melihat-usahamu-bukan-hasilnya/
  4. Terjemahan QS. Al-zalzalah : 7 dikutip dari http://play.google.com/store/apps/details?id=com.edream.quran
  5. Gambar diunduh pada 4 April 2020 dari https://pixabay.com/id/illustrations/gunung-rainier-cascades-washington-1436671/

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply