Jurnal #4 : Melejitkan Potensi Anak dengan Mengasuh Sesuai Gaya Belajarnya

Jurnal #4 : Melejitkan Potensi Anak dengan Mengasuh Sesuai Gaya Belajarnya

Apabila sebagai siswa anda tidak diberi pengajaran

yang sesuai dengan gaya belajar anda,

berarti anda dibuat cacat.

_ J. Ingham _

 

Sumber : https://tirto.id/membaca-gaya-belajar-seseorang-cjiR

 

Saat mencari referensi tentang gaya belajar, saya baru menyadari adanya banyak pendapat tentang hal ini. Ada yang bilang 3, 4, 5 bahkan ada juga yang  menjabarkan ke dalam 8 macam gaya belajar sesuai jenis kecerdasannya. 

Menurut Munif Chatib dalam bukunya “Semua Anak Bintang” mendefinisikan gaya belajar sebagai respon yang paling peka dalam otak seseorang untuk menerima data atau informasi dari pemberi informasi dan lingkungan pemberi informasi. Informasi akan lebih dapat diterima oleh otak apabila sesuai dengan gaya belajar penerima informasi. 

Barbara Prashnig dalam bukunya “The Power of Learning Style” memberikan pandangan umum mengenai model-model gaya belajar, yaitu

1.  Model Visual Audio dan Kinestetik (VAK)

Dipopulerkan oleh John Grinder pada 1970-an sebagai dasar dari Neuro-Linguistic-Programming (NLP). Gaya belajar bersumber dari modalitas (indra) yang menyimpan dan memproses informasi.

2.  Model 4MAT

Dipopulerkan oleh Bernice Mc Carthy pada 1980-an. Gaya belajar bersumber dari dominasi otak kanan dan otak kiri, yang memberikan wawasan mengenai cara manusia pertama kali menerima lalu memproses informasi

3.  Model Dunn and Dunn

Dipopulerkan oleh Rita Dunn dan Kenneth Dunn pada 1960-an. Gaya belajar bersumber dari kondisi emosi, fisik, psikologi, sosiologi dan lingkungan yang mendukung

4.  Model Brain Quadrants

Dipopulerkan oleh Ned Hermann pada 1970-an. Gaya belajar bersumber pada preferensi fungsi mental dan dominasi otak, yaitu otak kanan atas, otak kanan bawah, otak kiri atas dan otak kiri bawah.

5.  Model Gregorc Energic of Mindstyles

Dipopulerkan oleh Kathleen Butler pada pertengahan 1970-an. Gaya belajar bersumber dari analisis empat kuadran kualitas berpikir seseorang, yaitu berpikir konkret berurutan, konkret acak, abstrak berurutan dan acak abstrak.

6.  Model Multiple Intelligences

Dipopulerkan oleh Howard Gardner pada 1983. Gaya belajar seseorang secara komprehensif bersumber dari kecenderungan kecerdasan multiple intelligences yang dominan.

 

Dari banyak model gaya belajar di atas, dapat kita pahami bahwa gaya belajar dipengaruhi beberapa faktor, baik fisik yang dimiliki seseorang (model Brain Quadrants dan Gregor Energic of Mindstyles), pengaruh lingkungan (model Dunn and Dunn), Respon Psikis (Pola VAK) serta pola pengasuhan orang tuanya (Model 4MAT).

Apakah gaya belajar dapat mendukung tujuan belajar seseorang? Seperti kutipan yang tertulis di awal jurnal ini, bahwa “apabila sebagai siswa anda tidak diberi pengajaran sesuai dengan gaya belajar, berarti anda dibuat cacat”. Ekstrem ya? Sebenarnya tidak juga. Bisa kita analogikan seperti burung yang hanya bisa terbang, jika kita ajarkan untuk berenang, pasti tidak akan pernah bisa dan berhasil dalam pelajaran tersebut.

Seperti juga anak dan siswa di sekolah, jika caranya mengolah informasi melalui pendengaran, lagu atau membaca keras, tidak akan memberikan hasil optimal atau malah akan membuatnya berhenti belajar jika diajar melalui timbunan bahan bacaan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut bahwa sangat penting untuk mengetahui gaya belajar siswa ajar dan anak-anak kita, banyak metode-metode yang dapat digunakan untuk mengetahui gaya belajar seseorang. Salah satunya bisa diakses di sini 

Mengetahui gaya belajar seseorang tentu saja tidak lantas membuat kita berhenti mengamati dan mengobservasi anak-anak. karena bisa jadi karena pengaruh lingkungan atau kejadian ekstrem dapat mengubah gaya belajar mereka. dan hal ini perlu perhatian khusus. 

Mengetahui gaya belajar juga berarti kita punya dasar yang kuat untuk mengembangkan cara mengajar kita agar sesuai dengan gaya belajar anak-anak sehingga tujuan belajar yang diinginkan dapat dicapai. 

Ada banyak model juga untuk membantu anak-anak belajar sesuai gaya belajar mereka. Bunda bisa mencarinya di internet atau buku-buku tentang mengajar kreatif. Atau bisa juga mencari referensi dari yang terdaftar di bawah ini.

Yang jelas, teruslah berusaha untuk memahami gaya belajar anak-anak kita, agar bisa menyesuaikan gaya mengajar kita. Jangan sampai anak-anak menjadi cacat dalam belajar hanya karena kita terlalu malas mengetahui dan memahami gaya belajar mereka sekaligus mengembangkan cara mengajar kreatis yang bisa melesatkan potensi mereka masing-masing. 

Karena tak ada manusia yang seragam. Masing-masing unik dengan sifatnya sendiri-sendiri. Jadi jangan gunakan alat dan cara yang sama untuk semua orang.

 

 

Referensi :

  1. Materi dan camilan dari Tim Fasilitator Bunda Sayang
  2. Chatib, Munif, 2017, “Semua Anak Bintang”, Kaifa – PT Mizan Pustaka, Bandung.
  3. Prashnig, Barbara, 2007, “The Power of Learning Style”, Mizan Media Utama, Bandung.
  4. https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtywntezmqz871 diunggah pada tanggal 2 Februari 2019
  5. https://tirto.id/membaca-gaya-belajar-seseorang-cjiR diunggah pada tanggal 2 Februari 2019

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply