Family Project Hari Pertama

Family Project Hari Pertama

Tema kuliah Bunda Sayang bulan ini adalah Meningkatkan Kecerdasan Anak, sedangkan metode yang digunakan adalah dengan menyelenggarakan Family Project, di mana anak menjadi pimpinan proyeknya, sedangkan orang tua hanya menjadi pengikut saja.

Sempat kebingungan awalnya, karena belum terpikirkan proyek apa yang sesuai buat Adha, saat sedang mempersiapkan diri menjelang Ujian Nasional. Untungnya Bu Septi memberi arahan agar membuat Project yang berkaitan dengan UN, meski agak malu karena gagal fokus dalam memahami makna sebuah proyek.

Setelah melemparkan ide tentang Family Project di Family Forum, diskusi memang agak ramai. Bahkan Adha sempat curiga bahwa proyek keluarga ini hanya akal-akalan Mamanya saja, untuk memanfaatkan dia dalam menyelesaikan tugas di IIP. Namun setelah dijelaskan, kalau Mamanya hanya menuliskan semua proses yang terjadi dan hasil yang didapatkan, baru lah Mamas mau menyumbangkan idenya.

Karena putraku itu agak kebingungan dengan istilah proyek – walaupun sudah diterangkan maknanya – akhirnya aku putuskan mengambil inisiatif bahwa nama proyek ini adalah Misi Sukses UN Mas Adha. Setelah mendapat penegasan tentang nama proyek, juga tujuan proyek yang untuk membantu Adha menyiapkan diri menghadapi UN, akhirnya mengalir begitu saja hal-hal yang menurut anakku akan menunjang tujuan itu. Diantaranya adalah, mengurangi main hape dan menggantinya menjadi cara belajar yang asik, berdoa, belajar dengan tekun, jalan-jalan, mengumpulkan bank soal dan mencoba permainan rubik. Hal-hal yang Adha sebutkan, ternyata bisa dijabarkan sebagai sub proyek.

Sebagai pimpinan proyek dan setelah dimusyawarahkan bersama, Adha memutuskan bahwa sub proyek pertama adalah menyediakan perangkat permainan rubik, untuk membantu  dia meningkatkan konsentrasi, kesabaran dan ketekunan. Akhirnya disepakati bahwa aku sebagai Mama, hanya akan menyediakan dana dan mendampingi Adha mencari Rubik yang sesuai. Jadilah hari ini sepulang Anakku dari sekolah dan setelah aku selesai menunaikan kewajibanku, kami kemudian berburu rubik di beberapa toko yang menjual alat permainan yang ada di Majalengka.

Setelah berkeliling, ternyata sulit juga menemukan Rubik di Kota yang memang tidak begitu besar ini. Tapi syukurlah, di toko keempat yang kami masuki, akhirnya rubik berhasil didapatkan. Dan karena uang yang aku sediakan cukup memadai, Adha memutuskan membeli 3 rubik yang berbeda.

Sesampai di rumah, langsung saja Adha memainkan rubik yang ia beli, karena memang jadwalnya masih boleh bermain. Tapi sekarang ada mainan yang multi manfaat, jadi lebih baik memainkan permainan seperti itu.

#Bunda Sayang
#My family my team
#Ibu Profesional
#IIP

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply