Jadwal yang baik,akan membantu mengarahkan langkahuntuk mencapai tujuanyang telah ditetapkan sebelumnya…~Alifadha Pradana~
Hari kelimabelas ini, 2 proyek keluarga kami yang memang cukup besar, makin solid. Artinya, Adha sebagai pemeran utama, makin mampu berperan sesuai tanggung jawabnya, sementara kami, juga makin mampu menempatkan diri hanya sebagai pembimbing atau fasilitator. Dan itu membuat anakku semakin percaya diri dalam bersikap dan memilih sesuatu.
Checklis perkembangan aktivitas yang sebelumnya sempat dicetuskan Adha, memang sudah direalisasikan. Tetapi mungkin karena malah membuat ribet (Adha jadi harus selalu menulis, tiap kali melakukan sesuatu), akhirnya checklist itu hanya menjadi simbol saja, bahwa anakku sudah bisa mencetuskan ide kreatif yang sebenarnya bisa dikembangkan lebih baik lagi.
Situasi rumah kami yang sekarang tanpa ART, akhirnya sudah dipastikan. Yang berarti kami sekeluarga harus menyesuaikan jadwal harian yang sudah dibuat dan menjadi aktivitas rutin kami. Sehingga aktivitas mengurus rumah yang selama ini ditangani ART, bisa masuk dalam agenda kami. Untuk Adha sebenarnya tidak terlalu masalah. Buat aku sesungguhnya bukan persoalan berat juga. Karena hanya tinggal mensinkronkan aktivitas aku dan Adha, agar tidak mengurangi waktu yang memang buat anakku.
Jadi akhirnya aku ubah jadwal harianku yang selama ini menjadi panduan rutinitasku. Dan memang, jadwal ini sudah berganti-ganti beberapa kali, menyesuaikan dengan kondisi yang aku hadapi. Dan sekarang aku harus mengurus rumah tanpa ART. Berarti beberapa aktivitas dalam pengelolaan rumah, harus masuk dalam agenda kami.
Tugasku adalah memasak (selama ini memang selalu aku kerjakan), menyetrika dan membereskan rumah. Suami yang memilih mencuci pakaian, melaksanakan tugasnya setiap pagi setelah sholat subuh. Sedangkan Adha yang memilih mencuci piring, menempatkan pelaksanaan tugasnya di malam hari setelah sholat Maghrib.
Inilah jadwal harianku yang terbaru, karena sudah disesuaikan dengan kondisi yang tanpa ART.
No Responses