Meskipun budgeting memang cara terbaik mengelola uang.
Tak ada satu pun cara baku melakukannya.
Jadi, lakukan dengan cara paling sesuai
kondisi keuangan masing-masing
dan senyaman yang bisa dikerjakan.
∼ Alifadha Pradana ∼
Memang benar, meskipun cara mengelola uang yang baik adalah dengan menyusun anggaran, Tak ada satu pun cara baku dalam melakukannya. Jadi, kita bisa melakukannya dengan cara apa pun yang sesuai kondisi keuangan dan membuat kita nyaman. Dan saya memang melakukannya dengan cara saya. Yang buat banyak orang mungkin tidak masuk akal, tetapi bekerja buat saya. Dan dengan sangat menyesal, saya juga mengakui, bahwa saya tak pernah mencatat baik pendapatan maupun pengeluaran. Beberapa kali saya pernah mencoba memulai pencatatan ini, tetapi, ternyata kelemahan seorang sanguin terbukti, saya tak pernah bisa melanjutkannya. Jadi setelah beberapa hari rutin mencatat, kemudian terbengkalai begitu saja. Begitu terus berulangkali terjadi. Sehingga akhirnya membuat saya apatis untuk bisa menyelesaikannya.
Sehingga akhirnyam, saya mengelola keuangan keluarga dengan cara yang nyaman bagi saya. tanpa keberadaan buku kas. Hanya ada pencatatan transaksi besar di rekening saja. Tapi, begitu lah. Meskipun memang banyak kesalahan yang saya lakukan, saya tak akan membiarkan kesalahan ini menjadi beban untuk saya. Karena beban kesalahan ini sudah mempengaruhi cara saya mengelola uang, saya jelas tak akan membiarkan diri saya tenggelam dalam penyesalan. Yang sudah terjadi, tak akan bisa diubah. Namun saya bisa memperbaikinya, meskipun hanya selangkah setiap waktunya.
Tetapi, saya tak ingin hal yang sama terjadi pada buah hati saya. Dan, syukurlah, chemistri Adha terhadap uang, membuat dia lebih hati-hati memperlakukan uang dibandingkan saya.
Kami memang telah membicarakan tentang pengelolaan uang beberapa kali. Dan Adha telah setuju untuk belajar mengelola uang per satu minggu. Awalnya, saya menyarankan memberinya uang untuk satu bulan. Tapi, Adha menolaknya. Ia merasa belum sanggup melakukannya.
“Ngga ah, nanti langsung habis dalam satu minggu.” begitu alasannya ketika saya mengajukan jangka waktu satu bulan untuk pengelolaan uang sakunya.
“Jadi, berapa lama?”
“Buat satu minggu aja.”
“Trus, kapan mau mulainya?”
“Bulan depan aja, ya Ma?”
“Bener ya, bulan Oktober?” saya memastikan.
“Iya…” Akhirnya Adha menyetujui.
Jadi, begitulah. Kami akan mulai latihan pengelolan keuangan untuk Adha bulan Oktober. Semoga akan meningkatkan pengalaman dan kecerdasannya mengenai finansial. Dan semoga ia tidak akan mengulangi kesalahan serupa seperti yang dibuat Mamanya.
Eh iya, seharusnya saya tidak hanya menceritakan tentang pembelajaran finansial yang dilakukan oleh Adha saja. Karena, saya juga berniat memberikan pelatihan pengelolaan keuangan terhadap anak asuh saya. Hari ini, ketika menyerahkan uang bulanan untuknya, saya juga meminta agar dia menuliskan semua yang dilakukannya dengan uang itu. Sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus latihan dalam mengelola uang. Dan dia mengerti, Memang baru sekarang, sih saya serius berkeinginan memberi pelatihan pengelolaan keuangan terhadapnya. Apalagi, usianya memang sudah cukup untuk mulai mengelola uang sendiri. Mudah-mudahan apa yang akan saya ajarkan dapat diikutinya dengan baik, Dan kebaikan yang saya harapkan didapatnya bisa bebnar-benar terealisasi. Semoga…
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
No Responses