Day 12 Game Level #11 : Cinta Positif – Membingkai Fitrah Seksualitas dengan Ketaatan

Day 12 Game Level #11 : Cinta Positif – Membingkai Fitrah Seksualitas dengan Ketaatan

Cinta terbaik adalah

cinta yang memuarakan semua rasanya

kepada Sang Pemilik Cinta sejati

~ Alifadha Pradana ~

Diskusi hari ini, yang dibawakan oleh kelompok top ten membahas fitrah seksualitas anak di usia Aqil baligh. Meskipun kata “anak” tidak tepat lagi digunakan untuk umur ini. Karena begitu Aqil baligh, seorang manusia dianggap sudah dewasa, sehingga sudah bisa menerima tugas dan tanggung jawab sebagai pengemban amanah Tuhan. Namun, tentu saja tidak sesederhana itu. Individu Aqil baligh yang tidak mendapat bimbingan dengan baik dan benar, kemungkinan besar akan menuai masalah jika tidak disikapi juga dengan respon serupa. Dan butuh kearifan dari masing-masing pihak untuk menerima kekhilafan dan menyelesaikan permasalahannya dengan solusi sesuai tuntunan.

Itulah yang sedang dijelaskan oleh tim Top Ten ini. Dengan mendasarkan pada fakta serupa yang dibahas oleh kelompok sebelumnya mengenai beberapa penyimpangan yang ditemukan ada di tengah-tengah kita, kelompok ini memberikan solusi berupa “cinta positif” yang harus ditanamkan pada anak-anak kita sedari dini.

 

 

Berbicara tentang cinta, memang benar-benar berjuta rasanya. Tidak usah terlalu jauh dulu membahas tentang cinta antara sepasang manusia. Cinta antara orang tua pun, masih ada saja yang salah kaprah. Berapa banyak dari kita, yang memberikan cinta dan kasih sayang kepada anak dengan menetapkan syarat : harus sholeh/sholehah, harus baik, harus pintar dan lain-lain? Berapa banyak dari para orang tua, yang hanya memperhatikan anak-anak mereka yang berprestasi dan membanggakan? Berapa banyak pula dari kita yang mencintai anak-anaknya, bila telah melebihi anak-anak kawan-kawannya.

Jadi, jangan salahkan anak-anak bila mereka mencari cinta yang tanpa syarat di luar rumah. Cinta yang tidak mereka temukan di dalam rumah mereka sendiri.

Sebenarnya, saya menulis riview-riview ini pun sembari terus mengevaluasi diri sendiri dan apa yang sudah kami lakukan untuk anak-anak kami tercinta. Karena sejatinya, pembelajar terbaik lah yang akan memenangkan semua pertempuran dalam pelajaran panjang di universitas kehidupan ini. Disebabkan mereka mampu mengenali kesalahan yang dibuat sendiri untuk dicari solusi dan langsung melakukan perbaikannya. Dan saya berharap mampu memposisikan diri sebagai pembelajar terbaik, yang terus mencari kesalahan yang mungkin kami buat dalam membersamai anak-anak. Dan kemudian mencari jalan keluar terbaik untuk semua dan terus menerus melakukan perbaikan dan pengembangan.

Memang tak pernah ada yang mudah untuk mendapatkan hasil terbaik. Namun, hasil pun tak pernah mendustai usah yang telah dilakukan untuk mendapatkannya. Jadi, jangan pernah menyerah untuk mengusahakan semua yang patut dilakukan, untuk mendapatkan hasil terbaik yang terwujud dalam kesuksesan buah hati kita menggapai dunianya masing-masing.

 

Sumber Raferensi *
1. QS. Ar Ruum:21
2. QS. Al Hujuraat: 13
3. Buku, Ensexclopedia, Tanya Jawab Masalah Pubertas & Seksualitas Remaja, Elly Ris Madani, Yuhyina Maisura,penerbit The foundation KITA & BUAH HATI
4. http://www.ummi-online.com/4-tips-mendampingi-anak-perempuan-di-masa-pubertas.html
5. http://www.ummi-online.com/7-tips-mendampingi-anak-lakilaki-di-masa-pubertas.html
6. http://www.republika.co.id/berita/humaira/samara/13/03/08/mjbew2-anak-naksir-lawan-jenis-bagaimana-sikap-orang-tua
7. http://www.ummi-online.com/ajarkan-pendidikan-seks-secara-syari.html

 

#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#LearningByTeaching

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply