Jika Ada yang merasa diabaikan saat kita bersemangat melakukan kebaikan, berarti ada kesalahan yang sedang diakukan. Karena tidak seharusnya sebuah kebaikan menyebabkan keburukan untuk yang lain.
~Alifadha Pradana~
Need improvement?
Iya, Sepertinya itu kondisi saya hari ini, meskipun bukan untuk semua keterampilan yang sedang jadi tantangan. Namun sejatinya kekurang proporsionalan saya dalam segi ini, akan sangat berdampak terhadap proses Saya menjadi ibu profesional. Sebab, sekali ada komplain terhadap proses pembelajaran ini, berarti ada hal keliru yang sudah Saya lakukan. Dan itu harus segera diperbaiki sebelum mengganggu keseimbangan.
Jangan ada yang menukas, ‘kenapa tidak bersama-sama memperbaiki?’ ya, karena sesuai value yang Kita pegang, The thing can be change, I must change first. (Maafkan kalo susunan katanya keliru ya, yang jelas maksudnya sama)
Jadi, sebagai seorang ibu yang ingin profesional, berubahlah terlebih dahulu untuk mengubah apa yang ingin Kita ubah.
Yuk, ikuti cerita saya di jurnal ini, untuk mengulik ide perbaikan yang akan dilakukan.
1. Tantangan Konsistensi Manajemen waktu
Ini lah bagian keterampilan yang butuh diperbaiki lagi. Setelah sebelumnya membaik, ternyata hanya selang sehari, kondisi ini tidak tetap seperti itu. Perjalanan menguatkan kemampuan dalam manajemen waktu Saya rupanya masih panjang. Yang bahkan masih akan berlanjut setelah tantangan 30 hari ini berakhir. Sebab, berlatih di Bunda Cekatan hanya salah satu proses. Perjalanan sebenarnya adalah saat kita menapaki kehidupan sebenarnya sebagai perempuan, istri, dan ibu.
Kenapa harus diperbaiki?
Karena ada hal keliru yang Saya lakukan. Setelah gagal menjalani WFH akibat menunaikan tugas yang mungkin saja memang lebih urgent, namun itu memberikan efek yang cukup besar juga terhadap kondisi fisik Saya. Sehingga mengorbankan waktu – yang memang sudah sedikit – untuk keluarga. Padahal seharusnya bisa diantisipasi sebelumnya.
Jadi, badge pencapaian untuk manajemen waktu hari ini adalah need improvement. Sebab, meskipun 3 point dari indikator tujuan sudah terpenuhi semua, namun ternyata ada keluhan dari keluarga. Sehingga membuat semua pencapaian tadi, harus dikaji ulang.
Karena, poin dari manajemen waktu – khususnya buat Saya yang memang ingin memberi manfaat di beberapa peran, adalah keseimbangan antara waktu untuk keluarga dengan waktu untuk peran lain. Sehingga ketika itu tidak terpenuhi, berarti pengelolaan atas waktu Saya, harus segera diperbaiki. Supaya tetap on the track menjadi ibu profesional.
Terakhir, ini memang pe-er buat Saya, dan menjadi poin yang akan Saya hilangkan di puasa Pekan ketiga. Mudah-mudah dengan begitu, keseimbangan antara beberapa peran yang Saya ambil tadi, menjadi terjaga. Mohon doanya ya…
2. Tantangan Komunikasi Produktif
Berbeda dengan manajemen waktu, pencapaian dalam komunikasi produktif Saya beri badge excellent karena ketika mendapat keluhan dari keluarga, Saya mampu mendengarkan dengan benar dan menempatkan diri di posisi pemberi komplain. Ini artinya Saya bisa memposisikan diri dan ikut merasakan seperti apa keluhan yang disampaikan. Sehingga mampu pula memberikan jawaban yang memuaskan.
Dan itu, bisa banget Kan diapresiasi dengan badge excellent?
3. Tantangan Manajemen Emosi
Begitu juga dengan pencapaian manajemen emosi. Adanya komplain dari keluarga, meskipun membuat baper – karena ga nyangka akan dikomplain . Tapi tidak menjadikan emosi Saya langsung naik.
Seperti yang sedang dilatihkan, setelah menerima keluhan, Saya “membaca dengan hati” tentang yang dikeluhkan. Sehingga benar-benar bisa memahami perasaannya. Dan pada akhirnya membuat Saya mampu mengambil langkah perbaikan sebagai jawaban dan tindak lanjut keluhan tadi.
Tindakan ini boleh diapresiasi dengan badge excellent, Kan? Sebagai motivasi juga, supaya Saya bisa melakukan respon yang sama ketika menghadapi tantangan serupa.
Semoga Hari berikutnya tetap lebih baik, ya. Aamiin…
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
Referensi :
- Materi Bunda Cekatan
- Canva Dan PicsArt
- Pengalaman sendiri
No Responses