Bunda Cekatan – Pekan #1 dalam Tahap Ulat-Ulat : Memilih Ilmu Sesuai Kebutuhan

Bunda Cekatan – Pekan #1 dalam Tahap Ulat-Ulat : Memilih Ilmu Sesuai Kebutuhan

Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow.

The important thing is not to stop questioning

∼Albert Einstein∼

 

Sumber Gambar : Flyer Kelas Bunda Cekatan IIP (dimodifikasi menggunakan PicsArt)

 

Pekan ini pembelajaran di kelas Bunda Cekatan IIP sudah memasuki pekan pertama tahap ulat-ulat. Tidak seperti fase telur-telur, di tahap ini metode belajarnya mulai agak berbeda. Kita boleh dan memang dianjurkan mencari ilmu sebagai dasar melatih keterampilan kita, dari sumber ilmu peserta lain. Tahu berapa banyak peserta di Kelas Bunda Cekatan ini? Lebih dari 1.800 member. Jadi jelas ada ribuan ilmu yang bisa di ATM di sana.

Bingung? Sudah pasti. Jujur saja, baru pekan ini saya merasakan tsunami ilmu yang gegap gempita. Begitu banyak ilmu menarik yang bisa dipelajari – dan mungkin ingin saya pelajari. Namun sesungguhnya tidak diperlukan, jika saya masih ingin melatih keterampilan yang jadi telur merah saya. Kebayang, kan gimana rasanya. Membaca potluck ilmu yang di-share teman-teman, mempertimbangkannya apakah berkaitan dengan pengembangan keterampilan pilihan kita, kemudian memutuskan buat ikut mempelajarinya.

Asli, saya hanya sempat membaca beberapa postingan saja. Itu pun hanya dengan kata kunci sesuai keterampilan prioritas saya, yaitu menentukan aktivitas prioritas sebagai bagian dari manajemen waktu, Komunikasi dengan Efektif dan mindset. Selain itu, langsung scrolling. Jika tidak begitu, mungkin butuh seharian untuk menyelesaikan membaca semua sumber ilmu tadi.

Pekan ini, dalam konteks manajemen waktu, saya ingin lebih dahulu memahirkan diri membuat prioritas kegiatan yang akan dikerjakan lebih dulu. Karena selama ini, dalam hal itulah kelemahan terbesar saya. Semua aktivitas saya anggap penting. Padahal dengan banyak peran yang saya ambil, waktu yang harus Saya bagi. Jadi, saya benar-benar ingin cekatan lebih dahulu dalam membuat prioritas ini. Namun, dari beberapa potluck yang ada dalam FBG, saya belum membaca sumber ilmu yang berkaitan. Sepertinya, untuk pekan pertama ini, saya harus memilih sumber ilmu sendiri.

Eh, sepertinya saya yang salah persepsi. Karena sudah melihat berbagai sajian teman-teman lebih dahulu, saya jadi bingung buat memilih. Padahal seharusnya, pekan pertama ini, kita membuat panduan dari ilmu yang ingin dipelajari dulu, baru kemudian menghidangkannya ke the jungle kowledge Bunda Cekatan. Siapa tahu, ilmu yang kita pelajari, serupa dengan ilmu yang ingin dipelajari teman lain.

Jadi, inilah potluck ilmu yang ingin saya bagi

Sumber Gambar : Flyer Tugas Pekan #1 Tahap Ulat-Ulat Bunda Cekatan IIP (dimodifikasi menggunakan PicsArt)

Nah, dari list ilmu yang ingin dipelajari, juga dari kunjungan ke The Jungle of Knowledge, Bunda Cekatan IIP, Saya menyusun ilmu-ilmu tadi seperti ini.

Sumber Gambar : Flyer Tugas Pekan #1 Tahap Ulat-Ulat Bunda Cekatan IIP (dimodifikasi menggunakan PicsArt)

Nah, di buku “Lorong Waktu” yang sedang saya baca ini, ada komentar yang bikin baper tentang orang sibuk dan orang produktif – (tentu saja saya ingin menjadi orang produktif ketimbang orang sibuk). Karena orang produktif tahu persis dan bisa mengisi hari-harinya dengan aktivitas sesuai bebannya sehingga semua tugasnya selesai tepat waktu.

Jujur, selama ini saya masih merasa sebagai orang sibuk yang terkadang kekurangan waktu. Dan setelah membaca beberapa ciri orang sibuk, saya jadi memahami sebabnya dan akan berusaha memperbaikinya. Mau tahu, cirinya orang sibuk?

  1. Tidak terbiasa untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas.
  2. Terbiasa untuk mengerjakan hal-hal yang bukan menjadi prioritas
  3. Terbiasa menangani banyak pekerjaan (artinya tidak terbiasa mendelegasikan)
  4. Terbiasa mengerjakan pekerjaan lainnya meskipun pekerjaan sebelumnya belum berhasil diselesaikan.

Siapa yang merasa kerap melakukan kebiasaan di atas? Ga apa-apa kok kalau merasa sering melakukannya. Saya juga kadang-kadang kok. Yang penting dari merasa keliru itu adalah segera beritikad memperbaikinya. Mudah-mudahan, setelah ini bisa mulai berhenti melakukannya, ya. Yuk kita bertekad bersama.

Sesuai poin dari buku “Lorong Waktu” mengenai cara menentukan prioritas, saya akan berusaha setiap pagi hari melakukan proses seperti yang dianjurkan di buku tersebut, yaitu

1. Menentukan Misi (Core Mission)

Maksudnya, pada hari itu pekerjaan pokok apa yang ingin diselesaikan. Atau, pekerjaan pokok yang menjadi tanggung jawab kita butuh berapa hari untuk diselesaikan. Dari misi ini, kemudian dipecah dan dirinci menjadi beberapa tahap proses aktivitas sehingga yang kita kerjakan makin spesifik dan makin mungkin diselesaikan dengan waktu terbatas.

2. Menentukan Prioritas (Prioritization)

Prioritas di sini adalah untuk pecahan aktivitas yang sudah dirinci dari misi yang telah ditentukan di atas. Sehingga aktivitas yang masuk dalam daftar ini sudah lebih rinci dan spesifik.

Selain itu, di buku ini juga diberikan rumus dalam menentukan prioritas yang menurut saya sangat aplicable atau amat mudah dilakukan, yaitu :

  • Pekerjaan pada waktu sebelumnya lebih prioritas dari pekerjaan berikutnya.
  • Pekerjaan hari ini lebih prioritas dari pekerjaan besok
  • Tugas yang berkaitan dengan acara pekan depan lebih prioritas dari tugas yang berkaitan dengan acara dua pekan ke depan.
  • Hal yang sudah ditentukan waktunya lebih prioritas dari prioritas yang baru (contohnya adalah sholat. Meskipun kita masih sibuk dan sedang asyik mengerjakan tugas, shalat menjadi lebih prioritas jika sudah datang panggilan shalat)

Mudah dipahami ya, rumus menentukan prioritas di atas. Jadi lebih semangat melatih diri untuk bisa berkegiatan dengan bahagia dan menyenangkan. Karena bagi orang yang sudah terampil melaksanakan semua kegiatannya sesuai prioritas ini akan seperti time leader yaitu para pemimpin waktu. Bukannya merasa kekurangan waktu, mereka malah mengalami kelebihan waktu. Yang bisa diisi dengan berbagai quality time bersama keluarga, buat pengembangan spiriitual maupun untuk menghibur diri dan mengisi energi.

Jadi, pekan ini Saya akan mulai melatih keterampilan dalam menentukan kegiatan yang prioritas untuk dikerjakan setiap harinya, sesuai dengan peran yang dijalani. Sebagai indikator pemantauan kemajuan pelatihan keterampilan ini, Saya akan menggunakan form pemantauan agenda real yang Saya buat sendiri. Inilah format pemantauan saya.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Semoga dengan segala amunisi ini, Saya bisa melatih keterampilan mendahulukan mengerjakan tugas yang memang prioritas. Sehingga tidak lagi merasa memiliki bertumpuk pekerjaan dan kekurangan waktu. Dan semoga dengan pelatihan ini, bisa menjadi habit dan membuat hari Saya lebih efektif. Aamiin…

 

#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

 

Referensi :

  1. Materi dan diskusi fase ulat-ulat pekan pertama Kelas Bunda Cekatan Batch #1 IIP
  2. Quote dari BrainyQuote
  3. Ariezta, Monde. “Lorong Waktu” – Buku tentang Time Management yang Membuat Anda Punya Waktu 100 Jam dalam Sehari, Transmedia, Jakarta, 2014.
  4. Pengalaman dan Pembelajaran Pribadi

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply