Bunda Cekatan – Pekan #1 dalam Fase Telur-Telur : Menantang Diri dengan Aktivitas Terpilih

Bunda Cekatan – Pekan #1 dalam Fase Telur-Telur : Menantang Diri dengan Aktivitas Terpilih

Jika bisa, pilihlah aktivitas yang kita suka untuk dikerjakan. Namun bila tidak ada pilihan, maka sukai apa pun aktivitas yang harus kita kerjakan.

~ Alifadha Pradana ~

 

Sumber : Buncek Frame (Diolah menggunakan PicsArt)

 

Akhirnya, mulai juga kelas Bunda Cekatan – salah satu tahapan di Institut Ibu Profesional – yang sudah ditunggu-tunggu beberapa bulan ini. Dan ternyata, seperti yang sudah Saya perkirakan sebelumnya, proses pembelajarannya benar-benar merupakan kejutan, karena berbeda dengan yang dulu. Kali ini, IIP mengadopsi metamorphosis sempurnanya kupu-kupu dalam proses melatih diri menjadi Bunda Cekatan sesuai kebutuhan masing-masing.

Sebagai awal, sebenarnya saya ingin menyusun list aktivitas sesuai kategori. Apakah dibutuhkan sebagai perempuan, selaku seorang istri dan menjadi ibu. Namun, ternyata sulit juga memilah setiap aktivitas untuk dikelompokkan dalam masing-masing kategori. Karena beberapa aktivitas – menurut saya – dibutuhkan di setiap peran, baik sebagai seorang perempuan, istri maupun ibu. Di antaranya mendengarkan, menjaga penampilan, mengelola rumah dan masih banyak yang lainnya.

Jadi, kemudian saya hanya melist kegiatan sesuai keadaan di 4 kuadran, bisa dan suka, tidak bisa dan suka, tidak bisa dan suka serta tidak bisa dan tidak suka. Dan ternyata, saya pun kesulitan untuk menuliskan aktivitas yang saya tidak bisa sekaligus tidak suka. Karena, hanya menghabiskan energi saja, jika saya berusaha melatih diri untuk cekatan di kuadran ini. Jadi, tidak ada aktivitas yang tercantum di kuadran ini.

Nah, jenis aktivitas yang saya list sesuai kuadrannya, ada di gambar di bawah ini.

Sumber : Dokumentasi Pribadi (Diolah menggunakan MS Word)

 

Dari list aktivitas sesuai kuadran di atas, tim pendamping Buncek menugaskan untuk memilih 5 aktivitas teratas yang disuka dan bisa untuk dilatih agar menjadi Bunda Cekatan sesuai versi masing-masing. Namun, saya tidak sepenuhnya memilih semua aktivitas tadi dari kuadran suka dan bisa. Alasan saya sederhana dan memang gue banget. Karena saya selalu menyukai hal-hal baru dan menantang, jika memilih semua aktivitas yang ingin dilatih dari kategori bisa dan suka, maka saya merasa tidak akan menemukan tantangan yang membuat aktivitas tadi menjadi menarik untuk dilatihkan. Iya, kan? Coba, tantangan apa yang bisa ditemukan dari melakukan aktivitas yang kita bisa dan suka? Tidak ada. Paling hanya menyesuaikan jadwal dan mengkompromikan dengan anggota keluarga yang lain. Tapi, itu sih pendapat saya. Maafkan, jika berbeda, ya?  🙂

Dengan alasan di atas, akhirnya saya putuskan untuk memilih 5 aktivitas yang dapat dilihat di gambar telur hijau di bawah ini, sebagai aktivitas yang ingin saya latih supaya bisa menjadi Bunda Cekatan Kebanggaan Keluarga Saya.

Sumber : Dokumentasi Pribadi (Diolah Menggunakan MS Word)

 

Nah, ini penjelasan dari 5 aktivitas di atas tadi

1. Mendampingi anak sesuai umurnya

Mungkin berbeda dengan peserta Bunda Cekatan yang lain, anak saya sudah masuk usia dewasa muda – dalam Islam tidak dikenal remaja. Yang tentu saja kebutuhan pendampingannya berbeda dengan batita, balita atau pun anak-anak di bawah umurnya. Ini aktivitas yang masuk kategori saya bisa dan suka. Namun, meskipun begitu, menurut saya tetap ada tantangannya untuk melatih aktivitas ini, yaitu menyesuaikan kebutuhan pendampingan tadi dengan perkembangan anak dan kemampuan serta jadwal saya sendiri. Selain itu, aktivitas ini adalah aktivitas abadi – masih menurut saya, ya. Artinya akan tetap saya butuhkan seterusnya, selama saya masih menjadi ibu. Dan harus disinkronkan dengan kebutuhan anak sesuai perkembangan umurnya. Menarik, kan?

 

2. Menaati suami untuk hal yang tidak sesuai dengan pembawaan diri

Aktivitas ini masuk dalam kuadran bisa dan tidak suka. Saya memang bisa menaati semua perintah dan larangan suami, tapi tidak selalu menyukainya. Khususnya perintah atau larangan yang tidak sesuai dengan keinginan atau pembawaan diri saya. Kok bisa? Iya lah. Karena saya dan suami, sangat berbeda sifat dan pembawaannya. Jika suami pendiam, serius dan teratur, maka saya adalah kebalikannya. Periang, cenderung nyantai dan tidak teratur. Jadi bisa dibayangkan, ya, kombinasi kami?

Salah satu contoh yang mungkin bisa memberi gambaran, saya senang sekali bepergian, di dalam maupun ke luar kota, baik dalam rangka dinas atau untuk tujuan pribadi. Tapi sayangnya, suami tidak terlalu suka bepergian jika tidak wajib alias terpaksa. Akibatnya tidak suka juga, jika saya mendapat penugasan untuk menghadiri rapat di luar kota. Karena baginya, membuat jauh dari keluarga. Padahal tugas seperti ini bisa terjadi 2 – 3 kali sebulan. Akhirnya sebagai jalan keluar, kami membuat kesepakatan – yang untungnya disetujui atasan, bahwa saya hanya akan memenuhi tugas ke luar kota, satu kali dalam sebulan. Sedangkan tugas berikutnya, akan didelegasikan kepada yang lain. Tapi, karena tidak sesuai dengan kegemaran saya akan bepergian, kesepakatan tadi tidak membuat saya menyukai keadaannya. Sehingga saya khawatir, bila terus diabaikan, bisa merusak kebahagiaan saya terhadap yang lainnya. Berbahaya, kan?

Jadi, saya pilih aktivitas ini, supaya bisa merubah keadaan. Paling tidak, saya bisa mencari ceruk suka dan bahagia dari ketaatan pada kondisi ini. Atau, menemukan cara untuk mengomunikasikan ke suami, perasaan saya tentang ini dan mencari jalan keluar agar menemukan win win solution yang membahagiakan semuanya. Buat suami juga buat saya sendiri.

 

3. Menulis

Aktivitas menulis masuk dalam kuadran bisa dan suka. Malah sebenarnya sudah bisa dikategorikan 4E : Enjoy – Easy – Excellent – Earn, sebab saya telah mendapatkan penghasilan juga dari sini. Yang meskipun tidak cukup memadai untuk ukuran penghasilan bagi banyak orang, buat saya, lumayan sebagai imbalan atas upaya yang dilakukan. Karena tujuan utama saya menulis, adalah ingin menjadi insan yang bermanfaat dan menginspirasi banyak orang melalui tulisan dan meninggalkan warisan karya.

Jadi, saya memasukkan menulis sebagai aktivitas yang ingin dilatih, agar bisa meng-habit-kan menulis menjadi aktivitas keseharian saya dan menyelesaikan setiap target menulis yang sudah saya tentukan sendiri. Semoga dengan bantuan pembelajaran yang terstruktur di Bunda Cekatan ini, bisa mempercepat pencapaian ini. Aamiin.

 

4. Jalan-jalan

Jalan-jalan termasuk dalam aktivitas di kuadran tidak bisa dan suka. Saya memang suka sekali bepergian, termasuk jalan-jalan. Saya menyukai semua tentang perjalanan. Petualangan menemukan tempat tujuan, hal-hal baru yang dijumpai selama perjalanan, pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari tiap kejadian dalam perjalanan dan masih banyak lagi yang lainnya. Sayangnya, saya tidak bisa selalu memenuhi kegemaran ini. Salah satu sebabnya, karena pasangan tidak terlalu menyukai aktivitas ini. Buat beliau, mungkin yang terbayang hanya kelelahan mengemudinya, kesulitan mencari penginapan dan kerumitan lain yang memang cukup membuat pusing untuk orang melankolis sepertinya yang cenderung teliti dan teratur. Sehingga menyusun rencana perjalanan yang seharusnya menyenangkan, dapat membuat mereka khawatir akan melewatkan satu detail kecil.

Poin ini lah yang ingin saya latih di sini, agar jalan-jalan atau bepergian akan sama menyenangkan bagi saya dan suami yang notabene punya sifat bertolak belakang. Semoga berhasil, ya.

 

5. Berbicara di depan orang banyak

Aktivitas terakhir yang ingin saya latih adalah berbicara di depan orang banyak. kegiatan ini termasuk dalam kuadran bisa dan suka. Namun belum sampai tahap 4 E untuk menjadi cekatan dalam bidang ini. Aktivitas berbicara di depan orang banyak ini penting buat saya, karena merupakan kemampuan yang harus dimiliki untuk setiap peran yang diambil. Sebagai ASN, bisa dipastikan dari waktu ke waktu saya harus siap maju untuk menyampaikan informasi tentnag program yang menjadi tanggung jawab saya pada siapa pun. Menjadi penulis, efek samping yang mungkin terjadi adalah menjadi pembicara di seminar penulisan atau diwawancarai mengenai buku yang sudah ditulis. (Ini efek samping sebagai penulis profesional, ya. Dan saya berharap bisa mencapai tahap ini). Memilih peran sebagai salah satu pengurus di Komunitasi Ibu Profesional pun membuat saya harus memiliki kemampuan berbicara di depan orang banyak ini. Karena, siapa yang tahu, suatu waktu ditunjuk untuk mewakili Ibu Profesional di lingkup nasional atau ajang internasional (Hehehe, menyiapkan diri lebih dahulu itu, tetap lebih baik, kan…)

Jadi, itu 5 telur hijau saya. Semoga, dalam proses pembelajaran di Bunda Cekatan ini akan menetas menjadi ulat, tumbuh dan berkembang menggenapi diri dalam kepompong dan bermetamorphosis sempurna menjadi kupu-kupu yang indah, yang memberi kebahagiaan paripurna dalam perjalanan hidup saya.

 

#BundaCekatan1

#TahapTelurTelur

 

Referensi :

  1. Materi dan Tugas dari Kelas Bunda Cekatan Batch #1
  2. Rangkaian Diskusi di FBG Institut Ibu Profesional – Bunda Cekatan
  3. Pengalaman hidup yang dialami sehari-hari

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply