Tidak ada cara belajar terbaik yang berlaku bagi setiap orang. Karena masing-masing punya metode pembelajarannya sendiri-sendiri. Menjadi tugas pengajar (fasilitator) lah, menemukan cara belajar yang bisa menggali dan menemukan potensi setiap anak didik.
~Alifadha Pradana~
Sumber Gambar : Pixabay dimodifikasi dengan PicsArt
Sungguh, sejujurnya 2 pekan ini merupakan hari ter-hectic buat Saya. Gimana ngga? Sudahlah tugas di kantor memang biasa bertumpuk-tumpuk dibebankan pada Saya, tugas jurnal di tiga kelas yang Saya ikuti, AFIIP luring yang mengambil lokasi jauh dari tempat tinggal. Ditambah salah satu anggota keluarga tercinta, jatuh sakit. Benar-benar membuat badai aktivitas pada hari-hari Saya.
Tapi, bukan pembelajar di Institut Ibu Profesional jika menganggap semua kehebohan tadi sebagai hambatan. Karena kami sudah dibiasakan untuk menjadikannya challenge atau tantangan. Semua pasti berlomba-lomba untuk menaklukkan tantangan, kan? Jika ingin berhasil dan maju ke level selanjutnya.
Jadi, di sinilah Saya sekarang. Untuk menyelesaikan tugas jurnal, di waktu-waktu mendekati deadline.
Tugas kali ini, menurut saya adalah belajar menjadi fasilitator. Karena Saya harus menerjemahkan proses pembelajaran, memberi feedback dan diskusi membuat rencana fasilitasi.
So, let’s try to explain the journal.
Ini capture dari diskusi materi keempat yang disampaikan oleh Mba Nani, yang menurut Saya menggambarkan keterampilan fasilitator
Sumber Gambar : Diskusi materi 4 Keterampilan fasilitator yang disampaikan oleh Mba Nani Nurhasanah
Yang Saya tangkap dari diskusi keempat yang disampaikan oleh Mba Nani, sebenarnya menggunakan hampir semua keterampilan fasilitator. Tapi karena Saya harus memilih 3 saja di antaranya, sehingga Saya hanya capture 3 diskusi di atas yang menggambarkan keterampilan sebagai berikut:
- Power Question
- Encouraging
- Tracking
Kita bahas satu-satu, ya
1. Power Question.
Pada diskusi materi keempat ini, Saya memang tidak bisa ikut karena harus mengisi materi juga di kelas orientasi. Jadi, Saya memang hanya bisa ‘membaca’ dengan membaca ratusan chat yang masih tersimpan di grup WA. Dan inilah yang Saya amati, bahwa fasilitator melempakan pertanyaan kunci untuk memsntik proses berpikir.
2. Encouraging
Encouraging harfiahnya adalah memberi semangat. Dan keterampilan ini Saya temukan juga dalam diskusi materi keempat. Karena Mba fasil memberi clue dan gambar-gambar yang memantik proses berpikir teman-teman AFIIP untuk ikut serta dalam proses belajar mengajar.
3. Tracking
Secara haefiah, Tracking artinya pelacakan. Tapi dalam kegiatan fasilitator, maksud yang bisa dipahami dari tracking adalah menjaga proses belajar mengajar tetap pada jalurnya.
Mau tahu jenis keterampilan yang harus dimiliki sebagai seorang fasilitator? Ikuti saja terus jurnal yang Saya posting di sini ya.
Ada bocoran lagi tentang keterampilan sebagai seorang fasilitator nih, yaitu memberi feedback. Jadi Mba fasilitator memberikan masalah atau kondisi dan kami para peserta AFIIP ditugaskan memberikan saran yang menjadi feedbacknya.
Ini kondisinya
Sumber Gambar : tugas Cipta menu #4 AFIIP IIP
Feedback yang akan Saya berikan adalah seperti ini
Mba sayang, semoga Allah SWT memberikan kesabaran ya. Meskipun tidak nyaman dengan kondisi seperti ini, tapi Kita tidak bisa memaksakan orang melakukan apa yang memang tidak ingin dilakukannya. Jadi, di tahap awal, biarkan beliau menjadi pengamat saja, sementara Mba berusaha bahagia dan melakukan tugas domestik tadi.
Berat? Sudah pasti ya, Mba apalagi jika tak Ada bahu tempat bersandar. eaaa. Tapi lakukan apa yang benar-benar bisa dan memang wajib Mba lakukan. Misalnya mengasuh anak, memasak dan beberapa pekerjaan domestik lainnya.
Bagaimana dengan yang tidak bisa? Tanya suami, apakah dia bisa mengambil peran? Jika tidak, delegasikan kepada orang lain dengan konsekuensi Ada biaya yang harus dikeluarkan.
Demikian ya Mba, semoga bisa membantu memberi pencerahan.
—–
Hehehehe lebay? Tidak juga. Justru dengan memberi feedback ini lah Saya bisa berkaca dan mengintrospeksi diri dan keluarga sendiri. Dan bisa saja feedback yang Saya berikan tadi kembali kepada Saya lagi, ketika menghadapi masalah serupa. Asyik, Kan.
Kemudian, yang menjadi tugas selanjutnya adalah membuat rencana fasilitasi yang didiskusikan bersama kelompok kecil masing-masing. Tapi sayangnya, karena berbagai hal diskusi tidak berproses dengan baik. Apalagi Karena salah satunya malah sudah men-submit tugas jurnalnya.
Jadi, diskusi yang terjadi kali ini adalah, Saya hanya memodifikasi dan menambah rencana fasilitasi yang sudah dibuat dengan ide dari Saya. Itu rencananya. Tapi ternyata sulit membaca rencana fasilitasi dari screen shot saja. Akhirnya terpaksa membuat sendiri yang ternyata sulit juga dengan waktu terbatas, ya Mba fasil.
Jadi, inilah rencana fasilitasi yang bisa saya buat di waktu-waktu terakhir
Sumber Gambar : Tugas Rencana Fasilitasi yang discreenshot dengan Snipping tool
#ciptamenupekankeempat
#AFIIPBatch1
#bahagiameremedialdiridenganmenjadifasilitator
#institutibuprofesional
Referensi :
- Materi dan diskusi kelas AFIIP batch #1
- Diskusi materi ke-4 AFIIP batch #1 IIP
- Pengalaman dan Pembelajaran Pribadi
No Responses