Bunda Cekatan : Tantangan 30 Hari fase kepompong : Hari ke – 9 : Hari Pertama Work From Home

Bunda Cekatan : Tantangan 30 Hari fase kepompong : Hari ke – 9 : Hari Pertama Work From Home

Baru terasa ada yang sangat berharga saat WFH seperti ini. Yang selama ini mungkin tak pernah terpikir akibat rutinitas kegiatan, yaitu kualitas hidup dan kebersamaan keluarga kita.

~Alifadha Pradana~

 

 

Hari ini hari kesembilan tantangan 30 hari Saya di fase kepompong kelas Bunda Cekatan IIP, sekaligus hari pertama pemberlakuan work from home di kantor saya. Itu pun bukan WFH full, melainkan dijadwal satu pekan sekali untuk pelaksana, bergantian untuk para eselon IV dan tetap masuk untuk eselon III dan II. Karena saya tetap seorang pelaksana – meskipun golongan IV tetap berlaku piket satu Kali sepekan.

Tapi realnya, Saya tidak bisa WFH full 4 hari sisanya. Sebab, tupoksi Saya yang sebagai seorang epidemiolog dan masuk dalam Tim Gerak Cepat PE Covid-19 Kabupaten, tetap harus siap jika dipanggil bertugas.

Betewe, apapun istilahnya, Saya akan mencoba menikmati WFH kali ini. Karena sebelum-sebelumnya pun, akibat berlebihan beban kerja, jika dibutuhkan fokus untuk satu target pekerjaan, Saya terkadang melakukan WFH seizin atasan langsung. Yang tentu saja berbeda bentuknya dengan WFH kali ini.

Jadi, boleh dibilang Saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan dan mencapai targetnya di mana pun berada. Baik itu di rumah atau pun di kantor, bahkan ketika sedang mengurus keluarga yang sakit pun, jika dibutuhkan update data atau laporan, selalu bisa Saya penuhi. meski tanpa pengawasan atasan.

Jadi, yuk Kita cek pencapaian tantangan Saya, ketika WFH

 

1. Tantangan Konsistensi Manajemen waktu

 

 

Namanya WFH, sebenarnya Kita tetap kerja, ya. Hanya saja pekerjaan dilakukan di rumah. Jadi rencana Saya sih, saat jam kerja, tetap Saya lakukan pekerjaan seperti biasa. Rekap data, membuat laporan dan lain-lain.

Jadi saat hari pertama WFH ini, Saya sudah merencanakan akan menyelesaikan update data DBD sampai dengan Bulan Maret 2020. Namun, ternyata ada undangan workshop online menggunakan zoom tentang Penanggulangan Covid-19 untuk Dinas Kesehatan. Meskipun Saya tidak tahu siapa saja yang berhak ikut kegiatan ini, namun karena merasa ikut terkait sebagai bagian dari ataf Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Saya memutuskan mengikuti workshop dimaksud.

Sebenarnya, ini pengalaman pertama Saya mengikuti pertemuan online sscara formal. Karena biasanya hanya ikut yang informal. Lumayan seru juga sih. Banyak yang bisa diamati dan menjadi pembelajaran Saya selanjutnya. Sayangnya, Saya bisa memantau workshop ini hanya sampai jam 10-an, entah kenapa mendadak aplikasi zoom Saya eror kehilangan koneksi. Dan karena terlalu lama menunggu akses masuk pertemuan lagi, Saya putuskan mengakhiri pertemuan tadi. Paling tidak Saya bisa menangkap beberapa poin terkait penanggulangan Covid-19 yang sudah disampaikan oleh beberapa Narasumber tadi.

Qodarullahnya, ART Saya berhalangan masuk Hari ini karena sakit. Jadi, Saya putuskan melakukan desinfeksi menyeluruh terhadap rumah kami, menggunakan cairan pembersih berbahan karbol yang biasa tersedia di rumah. Saat selesai menjelang dzuhur, Saya baru sadar kalau belum mandi sejak pagi. Karena desinfeksi pun sudah selesai, Saya mandi kemudian sholat dan makan siang.

Selanjutnya, setelah istirahat siang, Saya berkoordinasi dengan teman-teman pengelola program P2P Filariasis dan Cacingan melalui grup WA, Menyampaikan Surat penundaan pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Cacingan, yang sebelumnya direncanakan akan dilaksanakan pada Bulan April dan Oktober menjadi Juni dan November.

Karena belum terbiasa bekerja hanya menggunakan tenaga, aktivitas melakukan desinfeksi tadi pagi, berujung kelelahan fisik, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk urusan IP, Saya gunakan untuk tidur. Meskipun itu benar, tapi tetap tidak sesuai jadwal. Sehingga Saya hanya bisa memberi diri sendiri, badge satisfactory.

Bay de wey, Saya menikmati WFH pertama ini. Dan bergembira melaluinya bersama putera tercinta yang juga sedang belajar di rumah.

 

2. Tantangan Komunikasi Produktif

 

 

Karena WFH, interaksi yang Saya lakukan sebagian besar Hanya bersama anak dan suami. Dan Saya makin mahir mendengarkan, dan bisa menahan diri untuk tidak berkomentar sebelum kalimat mereka tuntas disampaikan. Jadi,  tidak ada miss communication yang terjadi di antara kami yang membuat baper. Sehingga Saya beri pencapaian Hari ini badge very good.

 

3. Tantangan Manajemen Emosi

 

 

Gegara WFH, interaksi memang hanya berlangsung antar anggota keluarga. Dan karena kami – Saya dan putera tercinta menikmati hari ini, begitu pun dengan suami, sehingga tidak ada emosi negatif yang tercetus hari ini. Jadi WFH hari pertama ini berlangsung dengan sangat membahagiakan.

Itu cerita pencapaian Saya hari ini. Bagaimana ceritamu? Semoga sama membahagiakannya ya. Sampai jumps di kisah selanjutnya.

 

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

 

Referensi :

  1. Materi Bunda Cekatan
  2. Canva Dan PicsArt
  3. Pengalaman sendiri

 

 

 

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply