Jika setiap orang berkontribusi menyumbang sesuatu untuk pelipur negeri yang sedang pilu, apa lagi yang bisa kau bantu selain menjadi versi terbaik dirimu yang baru.
~ Alifadha Pradana ~
Sebenarnya, quote di atas lebih tepat untuk tantangan hari ke -30, ya? Tapi, sengaja Saya pasang di hari keempat ini, sebagai penyemangat, bahwa jika Saya mampu melewati tantangan 30 hari ini, dan setiap keterampilan yang Saya latih sudah menjadi habit, itulah versi terbaik Saya persembahan pembelajaran di Bunda Cekatan IIP.
Hari keempat tantangan, sementara masih me-riweuh dengan urusan Covid-19 dan tugas Saya dibranah public, Saya baru ingat pernah mendaftar sebagai koordinator bulanan di kelas buncek IP Cirebon Raya. Waktu daftar dulu sih, terpikirnya menjelang Ramadhan biasanya urusan kantor tidak terlalu sibuk dan kalau hanya untuk merekap bulanan, agak salese. Dan kerja komnas pun sudah mulai lancar.
Siapa sangka sekarang ada kondisi seperti ini, ditambah lagi ternyata ada tantangan 30 hari khusus fase kepompong di samping tugas pekanan. Kebayang hectic-nya, kan? Peran mendampingi anak belajar dari rumah, Tugas di kantor, tanggung jawab sebagai manajer aktivitas komunitas, membuat setoran tantangan 30 hari, menyusun jurnal puasa pekanan ditambah pula membuat rekapan setoran teman-teman IPCR pekanan dan harian selama 30 Hari? Duh, mikirnya aja udah mules duluan. Iya, kan?
Tapi sudahlah, karena bikin mules kalo dipikirkan, mending dijalanin aja. Mungkin dengan begitu, akan membuat Saya makin piawai mengelola waktu.
Yuk, tengok pencapaian tantangan harian untuk masing-masing Skil yang Saya latih.
1. Tantangan Konsistensi Manajemen Waktu
Saya masih tidak tega memberi diri sendiri badge need improvement. Disamping karena tidak sama sekali gagal menepati jadwal – Saya memilih sholat ashar di rumah, sehingga tidak bisa melakukannya di awal waktu, karena jam kantor Saya di Hari Jumat adalah 15.45 wib. Juga dalam rangka mengapresiasi diri karena sudah berani mengambil peran ini. Teman-teman bisa memaklumi juga, Kan?
2. Tantangan Komunikasi Produktif
Baik di rumah atau di kantor, kemampuan Saya untuk mendengarkan Makin bertambah. Mudah-mudahan nantinya pun akan menjadi terbiasa mendengarkan sebelum memberi komentar.
Sedangkan mengenai menempatkan posisi sebagai orang lain, Saya sedang aktif mengedukasi masyarakat di lingkungan rumah dan masyarakat umum melalui medsos yang dimiliki, mengenai status ODP dan PDP Covid-19. Karena masyarakat cenderung men-judge baik ODP apalagi PDP sebagai sumber penularan yang harus dijauhi. Di sisi lain masih banyak juga yang belum paham mengenai pentingnya diam di rumah dan menghindari bepergian ke wilayah terjangkit.
Jadi, dengan banyak pencapaian tadi, Saya memutuskan memberi diri sendiri badge very good. Setuju, kan?
3. Tantangan Manajemen Emosi
Hari Jumat ini, Alhamdulillah tidak ada tantangan interaksi yang memancing Emosi. Malah bisa dibilang, seharian ini Saya banyak bergurau dengan teman-teman di kantor menghindari pembicaraan tentang Covid-19 yang membuat stres.
Di rumah pun tidak jauh berbeda. Meskipun banyak orang bilang WFH ini bikin stress, tapi tidak terjadi dengan rumah kami. Karena Mas Adha bisa dipercaya melakukan pembelajaran mandiri – terbukti dari tugas yang sempurna diselesaikannya sehingga interaksi kami betiga pun nyaris tanpa hambatan.
Jadi, dengan yankin Saya menyematkan badge very good untuk pencapaian Manajemen Emosi hari ini
Semoga selanjutnya akan semakin mudah dan menjadi terbiasa. Aamiin ..
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
Referensi :
- Materi Bunda Cekatan
- Pengalaman sendiri
No Responses