Hari keenambelas tantangan keluarga literasi ini, aku mengalami sesuatu yang menggores hati. Karena, kenangan akan putra pertamaku yang telah tiada, yang terungkap dalam beberapa catatan tulisannya, yang aku kumpulkan dan simpan dalam dus bekas kertas HVS, habis dimakan rayap. Keberadaan rayap ini, benar-benar di luar perkiraan. Sehingga aku tahu, saat sudah terlambat. Yang lebih menyedihkan, hama ini memusnahkan semua bukti kenangan tentang putra pertamaku tercinta. Astaghfirullah… Bukan aku menyesali kepergiannya. Hanya saja, tetap selalu tersedia tempat untuknya dalam ruang hatiku. Selalu…
Kejadian tadi, meskipun menyedihkan, tetap bernilai hikmah. Juga yang masih berhubungan dengan tugas literasi ini. Karena menurut kamus online Merriam-Webster, Literasi berasal dari istilah latin ‘literature’ dan bahasa inggris ‘letter’. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya “kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).” (Ahmad Mujib – 18 Maret 2016 dalam wew.wikipendidikan.com)
Jadi, literasi menurut kamus tadi mencakup aspek yang cukup luas. Dan sehubungan dengan kejadian yang aku alami hari ini, seharusnya aku mau meluangkan waktu untuk membaca kondisi rumah yang memang baru beberapa bulan ini kami tinggali. Sehingga paling tidak, dapat meminimalisir keadaan serupa tadi.
Masih berkenaan dengan literasi juga, untuk ke depannya aku tidak akan membatasi kemampuan ini hanya untuk sekedar membaca dan menulis. Juga akan berusaha mengembangkan baik kemampuanku sendiri maupun kapasitas suami dan anakku untuk bisa “membaca” apa saja, entah itu orang lain, agar memudahkan kami berinteraksi. Kondisi alam, agar lebih mudah mengenali gejala abnormal atau tidak biasa yang mungkin terjadi. Keadaan lingkungan sekitar, supaya lebih mudah memahami semuanya dan juga termasuk di dalamnya mampu membaca multi fungsinya suatu benda…
Jadi, mari kita kembangkan semua kemampuan literasi ini. Karena, jika kita membatasi hanya sekedar kemampuan membaca buku atau tulisan, kita akan dengan mudah mencap orang yang tidak terlalu suka membaca buku secara fisik sebagai orang dengan kemampuan literasi rendah. Padahal dia sebenarnya ahli dalam membaca gejala alam, misalnya.
Semoga, melalui penyelesaian tantangan kali ini, aku bisa lebih memahami lagi semua kemampuan anakku yang mungkin berbeda dari kemampuan anak-anak lain. Yang pada akhirnya menjadikan aku selalu bisa menghargai semua potensi yang dimilikinya.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
No Responses