Janganlah melihat siapa yang mengatakan
Tapi lihatlah apa yang dikatakan.
~ Ali bin Abi Thalib ra ~
Bagaimana kalau kita mendapat nasehat yang baik dan bisa jadi benar (tergantung konteksnya) dari seorang anak? Apakah menolak mentah-mentah atau mempertimbangkan kebenaran yang terkandung di dalamnya?
Ini dari perbincangan saya bersama Adha.
Hari ini, dan sejak beberapa hari lalu, saya masih sibuk mengejar deadline tugas pertanggungjawaban kegiatan yang akan tutup buku. Benar-benar hari yang sibuk, sampai kadang terlupa untuk sekedar makan siang. Apalagi saya juga sedang tidak sholat. Jadi lah, saya mengerjakan pekerjaan kantor tadi di rumah seperti orang kesurupan.
Gambar : mitrawan11.blogspot.co.id
Adha ternyata mengamati aktivitas saya. Karena dia sedang ujian, jam 11 dia sudah di rumah. Sedangkan saya, memang menyelesaikan pekerjaan kantor tadi di rumah. Untuk meminimalisir gangguan yang mungkin saya dapatkan jika mengerjakannya di kantor seperti hari biasa.
Adha juga tahu, kalau saya sering terlupa makan siang akibat mengejar deadline tadi. Tahu yang dia katakan pada saya?
“Makanya Ma, jangan terlalu banyak urusan, sampai terlupa makan,” katanya sambil tersenyum
“Maksudnya, banyak urusan gimana?” Tanya saya meminta penjelasan
“Iya, Mama kan lagi banyak urusan, sampe ga sempat makan. Padahal, kalo telat makan, Mama kan suka kolik.” Adha memberikan detil penjelasan, membuatku ber-ooh panjang.
Oooh… Jadi yang dia maksud banyak urusan adalah pekerjaan kantor yang sedang saya lakukan. Tapi nesahatnya ada benarnya juga. Meskipun tdiak setiap saat saya ‘banyak urusan’ seperti ini. Dan nasehatnya baik, karena sebenarnya itu berasal dari perhatian dan kasih sayangnya pada saya.
Saya terharu.
Meskipun saya tidak bisa mengurangi ‘banyak urusan’ ini. Saya tahu, Adha juga benar agar saya tak melupakan apa-apa yang penting untuk saya. Agar jangan sampai, gegara menyelesaikan target pekerjaan, setelahnya saya malah terkapar di rumah sakit. 😃
Nasehatnya memang benar. Meskipun keluar dari lisan seorang anak umur 12-an.
Dan buat saya, meskipun nasehat bijak diberikan oleh yang jauh lebih muda dari saya, namun mengandung kebenaran, tak pernah mengabaikannya sama sekali. Jadi, kali ini pun juga begitu. Meski itu keluar dari lisan anak saya sendiri. Dan saya akan memperhatikan juga melaksanakannya. Karena ujung-ujungnya untuk kebaikan kondiai saya sendiri.
Terima kasih, Nak. I love you…😍😘
Sumber referensi :
1. Mitrawan.11.blogspot.co.id tentang lembur
2. Pekerjaan pribadi
3. Perbincangan ibu dan anak
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
No Responses