Hari ini, Adha mendapat tugas membuat prakarya rumah dari stik es krim. Tadinya dia ingin membongkar craft rumah yang kami bikin untuk proyek literasi sebelumnnya. Tentu saja, saya protes.
“Mama, rumah-rumahan yang dulu, masih dipake, ga?”
“Rumah-rumahan yang mana?”
“Yang dari stik es krim, tuh.”
“Memang, kenapa?”
“Mas bongkar, ya? Buat bikin rumah-rumahan lagi.”
“Kenapa harus membongkar barang? Kalau memang ingin membuat rumah lagi, tinggal beli bahan-bahannya. Atau bisa pake sisa stik yang kemaren. Masih banyak kok.” Saya menjawab tegas. Kemudian setelah mencari stik es krim yang saya maksud, saya serahkan semuanya kepada Adha.
“Cukup, ga ya Ma, untuk membuat rumah tingkat.” Adha bertanya lagi.
“Ya, tergantung bentuk rumah dan ukurannya. Kamu cari aja dulu contoh rumah yang ingin kamu bikin. Baru dihitung bahan-bahan nya.”
Adha kemudian mencari gambar rumah yang dia inginkan.
Sumber : Ragam kerajinan tangan
Kalau untuk rumah seperti ini, kayaknya cukup deh. Tapi memang ini pe-er cuma buat kamu?”
“Ngga sih, Ma. Ini untuk dikerjakan bersama kelompok. Ada 8 orang.”
“Nah, kalo gitu, kamu hitung aja dulu kebutuhan bahan-bahannya.”
Adha lalu mulai menghitung bahan dan alat yang diperlukan
- 1 bungkus stik es krim
- 1 botol lem kayu
- Cutter
- Hunting
- Penggaris
- Pensil
Kemudian, dia menghitung masing-masing harga bahan. Dan membaginya untuk 8 orang. Sebagai besaran iuran masing-masing orang.
Jadi hari ini Adha sudah belajar memperkirakan kebutuhan bahan dan peralatan, sekaligus menghitung besaran iuran untuk masing-masing teman dalam kelompoknya. I love this game
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
No Responses