Ada yang merasa aneh dengan judul artikel kali ini? Kenapa Kesedihan harus dipeluk? Apakah artinya Kita harus menikmati kesedihan? Kenapa tidak dilupakan atau ditinggalkan sama sekali? Sebab kata ‘menikmati’ menurut kamus besar Bahasa Indonesia maksudnya mengecap atau mengalami sesuatu yang menyenangkan. Padahal kesedihan adalah perasaan sedih, duka cita dan kesusahan yang bertolak belakangan dengan istilah menikmati.
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. Jadi jangan berpanjang-panjang dalam kesedihan, karena sesungguhnya kebahagiaan selalu ada di dekat kita. Tinggal kita yang harus jeli melihat kebahagiaan yang diperuntukkan buat kita
~Alifadha Pradana~
Jadi, apakah benar Kita harus melupakan kesedihan, dan hanya mau menerima kebahagiaan?
Memahami Konsep Kesedihan
Banyak orang tidak ingin merasakan atau bahkan menolak kesedihan hanya karena sakit atau luka yang ditimbulkan saat menerima kesedihan. Sebab, memang langka sekali — mungkin nyaris tidak ada, insan yang siap berduka atau menjalani kesakitan. Namun, sayangnya kesedihan seperti kegembiraan dan kata sifat lainnya merupakan, emosi yang diciptakan Tuhan untuk dirasakan manusia. Jadi, kesedihan memang ada dan siap atau pun tidak, kita pasti akan menjalaninya juga
Menurut Wikipedia Indonesia Kesedihan atau nelangsa adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Saat sedih, manusia sering menjadi lebih diam, kurang bersemangat, dan menarik diri.
Meskipun umumnya orang menunjukkan kesedihan dengan menangis, tetapi tangisan sama sekali tidak identik dengan kesedihan. Sebab, banyak emosi lain yang diungkapkan atau ditunjukkan juga dengan tangisan, misalnya terharu. Begitu juga sebaliknya, orang yang tidak menangis ketika menerima berita duka, bukan berarti dia tidak bersedih. Sebab banyak cara yang mungkin dan bisa saja dilakukan seseorang untuk merasakan kesedihan.
Menerima dan Menjalani Kesedihan
Sama seperti emosi manusia lainnya, kesedihan juga bisa dirasakan dan dijalani dengan berbagai ekspresi dan tindakan. Walaupun tangisan memang penanda kesedihan yang utama, tetapi Kita tidak bisa begitu saja men-judge seseorang yang sedang menangis sebagai perilaku bersedih. Sebab, ada saja orang yang mengungkapna berbagai emosinya hanya dengan menangis.
Begitu juga sebaliknya, ketika Kita melihat teman yang sedang berduka, tetapi dia tidak menangis, Kita tidak bisa begitu saja menyebut dia “raja tega”. Bisa jadi buat dia, kesedihan bukan merupakan emosi yang dengan mudah dibagikan kepada orang lain. Sehingga air mata dukanya disimpan untuk dirinya sendiri atau diungkapkan dengan cara lain. Dengan perilaku seperti Itu, Kita juga tidak bisa men-judge dia memiliki kelainan emosi. Kecuali jika sikap dan perilakunya dalam menjalani kesedihan tadi akhirnya menyebabkan stres atau depresi.
Meskipun banyak orang mengekspresikan kesedihan dengan menangis, sesungguhnya ada banyak cara lain yang dilakukan untuk menjalani kesedihan. Diantaranya yaitu:
- Bercerita kepada orang terdekat
- Membuat Puisi atau tulisan dengan tema sedih
- Membuat karya seni lukis atau pahat atau karya seni lain juga dengan tema kesedihan
- Membuat postingan bertema sedih di sosial media pribadi
- Merenung dan berkontemplasi
- Berdoa
- Dan ungkapan sedih lainnya.
Menerima dan Memaklumi Ungkapan Kesedihan Orang Lain
Jika kita menangis saat sedih atau mengungkapkan kesedihan dengan tangisan, bukan berarti orang lain harus melakukan hal yang sama seperti Kita. Sebab setiap orang biasanya memiliki dan melakukan ungkapan kesedihan yang membuat dirinya nyaman, dan itu tidak harus sama dengan orang lain. Jadi, bila ingin membantu teman atau sahabat kita move on dari kesedihannya, yang pertama harus dilakukan adalah memahami ungkapan kesedihan teman tersebut.
Dari pengalaman saya sendiri, ada beberapa ciri yang bisa digunakan untuk mendeteksi kesedihan sahabat kita.
1. Perubahan dari perilaku yang biasanya.
Misalnya sahabat kita biasanya adalah orang yang ceria. Jika suatu waktu sifatnya ini berubah menjadi pendiam, biasanya dimungkinkan karena ada sesuatu yang sedang mengganggunya. Atau teman kita yang biasanya pendiam berubah menjadi lebih terbuka atau blak-blakan — bisa saja terjadi — ini juga merupakan indikasi ada sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Sehingga kita bisa memberikan bantuan dengan berempati terhadap perubahan sikapnya ini dan menndampinginya.
2. Mendadak Suka Melakukan Sesuatu yang Tidak Pernah Dilakukan Sebelumnya
Perilaku seperti ini juga bisa menjadi indikasi bahwa sedang terjadi sesuatu dalam hidup sahabat kita. Tetapi cara ini memang lebih sehat dan efektif dalam mengungkapkan sekaligus mengatasi kesedihan. Jadi, kemungkinan bantuan Kita tidak diperlukan.
Sebenarnya apapun cara yang dilakukan seseorang dalam mengungkapkan kesedihan, sah-sah saja dilakukan. Bahkan meskipun itu akan mengganggu keseimbangan emosi dan pikirannya, kta tidak bisa menghakimi bahwa Itu cara yang salah. Yang bisa dilakukan hanya membiarkan dia tahu bahwa kita ada dan bersedia membantu ya jika diminta.
Referensi:
- ___. 2021. “Kesedihan”. wikipedia.org. dilihat 26 Mei 2021. <https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesedihan#:~:text=Kesedihan%20atau%20nelangsa%20adalah%20suatu,kurang%20bersemangat%2C%20dan%20menarik%20diri.&text=Menangis%20adalah%20salah%20satu%20indikasi%20dari%20kesedihan.>
- Wisnubrata. 2021. “9 Cara Mengatasi Kesedihan dengan Sehat”. compas.com, 21 Februari 2021. Dilihat 26 Mei 2021. <https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/21/143914520/9-cara-mengatasi-kesedihan-secara-sehat?page=all#page2>
- Lestari, Raka. 2019. “Setiap Orang Punya Cara Sendiri Menyembuhkan Rasa Duka”. m.medcom.id, 13 September 2019. Dilihat 26 Mei 2019. <https://www.google.com/amp/s/m.medcom.id/amp/VNxZA3yk-setiap-orang-punya-cara-mengungkapkan-dan-menyembuhkannya-duka>
No Responses