Gambar : kompasiana.com
Hari ini terakhir tantangan pelatihan kemandirian anak dan keluarga. Walaupun sebenarnya yang namanya pelatihan kemandirian tidak akan pernah mengenal akhir. Karena pembelanjaran dan pelatihan terbaik berlangsung terus menerus sepanjang hidup.
Pelatihan untuk Adha hari ini masih melanjutkan kemandirian literasi dan kemandirian menghasilkan makanan yang telah timbul secara alami. Namun setelah membaca viral permainan berbahaya yang sedang marak pada anak-anak, aku ingin menyiapkan bekal untuk meningkatkan kemandirian psikososial Adha sebagai pelatihan kemandirian selanjutnya.
Berbekal cerita tragis yang terjadi pada Alif, anak pertamaku yang meninggal tenggelam di bendungan. Saat itu, sehubungan akan menghadapi test di esok hari, sebenarnya aku sudah melarang dia bermain jauh dari rumah. Tetapi karena tidak enak dan terancam dijauhi teman-teman nya, akhirnya Alif melanggar laranganku, menuruti ajakan teman-temannya bermain ke bendungan yang jaraknya 2 km dari rumah. Dan akhirnya meninggal. Walaupun memang sudah ketentuan takdir anak pertamaku harus seperti itu, namun dari kejadian itu, aku menyadari kelemahan kemandirian psikososial Alif dan tidak ingin Adha mengalami hal yang sama. Semoga aku bisa memperbaiki nya.
Jadi, begitulah, waktuku yang memang sudah aku sediakan untuk Adha tiap jam 6-9 malam setiap hari, selama 2 hari ini, aku isi dengan perbincangan tentang bermacam-macam permainan dan tontonan yang sedang marak di lingkungan pergaulannya. Dari pembicaraan ini banyak hal yang aku sadari telah terlepas dari pengawasanku yang memang terbatas. Tapi, biarlah. Tak ada kata terlambat untuk memulai dan tak ada alasan untuk takut membuat perbaikan. Semoga aku masih selalu bisa memberikan pembelajaran terbaik untuk anakku juga bagi diriku sendiri. Semoga Allah SWT selalu memberi kekuatan dan kesabaran menjalani semua peran kehidupan ini. Aamiin…
#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian
No Responses