Hari ke-9 Level 10 : Jangan Sepelekan Hal-hal Kecil

Hari ke-9 Level 10 : Jangan Sepelekan Hal-hal Kecil

Kadang manusia terlupa mengabaikan hal-hal kecil yang sepele, Hingga ketika hal kecil itu menyebabkan bahaya besar

Barulah sadar betapa gegabahnya ia

karena menyepelekan hal-hal kecil.

~ Alifadha Pradana ~

 

Hari ini saya mendapat peringatan yang dahsyat. Peringatan akan pentingnya memperhatikan hal-hal kecil. Teguran tentang bencana yang mungkin bisa terjadi, hanya karena saya sering mengabaikan hal-hal yang sepertinya sepele.

Ya… Situasi saya tadi, persis seperti kondisi seorang ibu, yang membiarkan anaknya bermain korek api tanpa pengawasan. Sang anak, karena memang tidak tahu bahayanya, asik saja bermain. Harusnya Ibu yang bisa memberikan penjelasan akan bahaya bermain korek api. Karena mungkin saja si anak bisa menyalakan korek api tadi.

Kasus saya hampir seperti itu. Terkadang, saat memasak saya suka menyambinya dengan kegiatan lain. Mungkin untuk beberapa masakan yang memang butuh waktu lama untuk mengeksekusinya, hal ini bisa dilakukan. Namun, untuk masakan-masakan yang siap dalam sekejap, sebaiknya kita fokus melakukannya.

Yah, siang tadi karena ternyata lauk untuk makan habis oleh kucing, saya berniat membuat telur mata sapi. Jadi, saya letakkan wajan kecil di kompor, tuang minyak goreng dan nyalakan. Saya pikir, masih agak lama panasnya. Sehingga saya membuka WA untuk membahas pekerjaan. Ternyata hanya beberapa kejap (mungkin ini juga hanya perasaan saya saja, ya?), api menyala di dalam wajan. Tentu saja saya panik. Terlupa sudah teknik penanganan situasi ini yang seharusnya menggunakan karung goni atau keset basah. saya malah mengambil air dari kamar mandi dan langsung menyiramkannya ke atas wajan. Untungnya tadi saya teringat untuk langsung mematikan kompor.

Ternyata, api tidak langsung padam, malah pindah ke kompor sebelahnya dan agak membesar. Saya hanya bisa menatap ngeri lidah api yang sepertinya ingin merambat di dinding dan membakar barang yang terdekat. Saya sudah membayangkan yang tidak-tidak bahwa rumah yang saya tempati akan terbakar. Ya Allah, semoga tidak terjadi.

Alhamdulillah, tidak berapa lama kemudian, api padam, dengan masih menyisakan bau sangit dan asap yang menyesakkan. Sampai saya menulis tugas ini pun, bayangan kengerian tadi, masih menari-nari di benak saya. Syukurlah Allah masih melindungi saya.

 

Gambar : www.kompasiana.com

 

Jadi, sepertinya memang sepele meninggalkan wajan sebentar untuk membuka WA. Ternyata hal remeh ini bisa menyebabkan bencana yang mungkin akan kita sesali.

Semoga apa yang saya alami hari ini, bisa menjadi pelajaran, buat saya pribadi maupun untuk para bunda pembaca blog ini. Agar di lain waktu, jangan lagi melakukan hal-hal kecil yang kelihatan remeh. Padahal menyimpan potensi bahaya yang teramat besar.

Jangan abaikan lagi, ya Bun…

 

Sumber referensi :

1. Kejadian nyata yang hampir menjadi bencana

2. Refleksi pribadi yang dilakukan sesudahnya

 

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply