The jealous are troublesome to others, but a torment to themselves.
William Penn – Brainy Quote
Apakah Kamu Cemburu?
Hayooo… siapa yang pernah cemburu? Jangan malu, ah. Sebab, kebanyakan orang pasti pernah merasakan emosi ini. Emosi yang sering disebut-sebut sebagai tanda cinta, tetapi malah kerap menimbulkan prahara.
Kok, begitu?
Iya, hitung saja berapa banyak pertengkaran yang terjadi akibat salah satunya terlalu cemburuan? Bahkan begitu seringnya Kita membaca berita tentang hubungan yang berakhir, dengan alasan salah satu pihak terlalu cemburuan, sehingga posesif terhadap pasangannya?
Mungkin ada yang dengan segera membantah, “itu, kan karena ada tambahan ‘terlalu’! Selama cemburu dalam batas tertentu, pasti sah-sah saja, bahkan bisa menjadi bumbu cinta. Tetapi, jika sudah ditambah dengan ‘terlalu’, perasaan yang paling indah pun akan menjadi emosi yang menyiksa.”
Beberapa Fakta tentang Cemburu
Yup, mungkin benar bahwa selama cemburu tetap dalam takaran yang sesuai, akan bisa menjadi bumbu cinta. Namun, ada fakta lainnya tentang cemburu ini, seperti yang diungkap dalam kuote yang Saya sisipkan di atas. Bahwa ‘cemburu merepotkan orang lain tetapi menyiksa diri mereka sendiri’.
Ayolah, kamu pasti merasakan kebenaran pernyataan tersebut. Sebab, yang pernah merasakan cemburu pasti mengakui, telah melakukan perbuatan-perbuatan yang mungkin tidak etis, untuk memuaskan rasa cemburu tadi. Bahkan tindakan yang buat orang normal, dianggap tidak logis.
Itu artinya, rasa cemburu sudah menyiksa kamu, sehingga melakukan tindakan yang merepotkan pasangan.
Sebaliknya, kadang cemburu malah bisa membuat seseorang patah semangat atau merasa rendah diri. Sehingga depresi berkepanjangan yang berujung kematian.
5 Tips Mengelola Cemburu supaya Menjadi Bumbu Pernikahan
Apakah Saya pernah cemburu?
Kalau dibilang saya tidak pernah cemburu, mungkin sebuah kebohongan. Sebab, saya juga pernah merasakan ‘kecemburuan’. Namun, rasa cemburu ini, Saya perlakukan persis sama dengan rasa-rasa lainnya, yaitu dengan logika.
Nah, seperti apa sih praktiknya?
Saya bagikan tips mengelola cemburu, supaya tidak lagi menyusahkan hati, malah benar-benar menjadi bumbu pernikahan
1. Hadapi Rasa Cemburu dengan Logika
Pepatah hati boleh panas tetapi kepala tetap dingin, sepertinya merupakan anologi untuk kondisi ini.
Ketika rasa cemburu datang, hadapi denganlogika. Dengan prinsip ini kita akan bisa berpikir jernih untuk mencari penyebabnya, kebaikan yang mungkin ada, efek negatif yang bisa diakibatkannya, termasuk solusi untuk mengatasi cemburu tadi.
2. Persiapkan Diri untuk Semua Skenario beserta Konsekuensinya.
Jika semua logika tentang rasa cemburu yang hadir sudah terjawab dan ternyata memang ada indikasi bahwa kecemburuan kita memiliki alasan, hati-hati.
Jangan langsung mengkonfrontasi pasangan untuk membuktikan kecurigaan kita. Endapkan semua fakta yang ditemukan dan pertimbangkan semua skenario yang mungkin akan terjadi beserta konsekuensi yang mungkin harus dihadapi.
Jika sudah menyiapkan diri untuk menghadapi apa pun skenario yang mungkin terjadi, baru kita melakukan langkah berikutnya
3. Lakukan CnC atau Clear and Clarify
Langkah ketiga adalah melakukan CnC atau Clear and Clarify.
Maksudnya pastikan dan klarifikasi ke yang bersangkutan apakah semua fakta yang kita cemburui benar adanya?
Siapkan diri dengan kemungkinan terburuk bahwa pasangan akan mengelak bahkan menolak CnC kita. Tidak apa-apa, the show must go on. Jika fakta yang didapatkan benar, biasanya pasangan mulai menghentikan semua kegiatan yang kita curigai
4. Jangan Diam dan Menyembunyikan kecemburuan kita
Selagi melakukan. CnC, sampaikan juga cemburu — dan semua atributnya — yang kita rasakan. Biarkan pasangan kita memahami, hal apa saja yang bisa memicu rasa cemburu kita.
5. Tetap Kedepankan Tujuan Awal Pernikahan
Langkah terakhir yang dilakukan untuk mengelola cemburu adalah mengedepankan tujuan awal pernikahan.
Di awal-awal tentu semuanya terasa manis dan indah. Dan dengan membayangkan keindahan ini, kita akan menemukan bahwa masih banyak hal baik yang bisa.dipertahankan dari pernikahan kita.
Nah, itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mengelola cemburu. dengan semua logika berpikir tadi, rasa cemburu tidak akan pernah berakhir menjadi pertengkaran atau tindakan posesif yang merugikan pasangan. Melainkan benar-benar menjadi penyedap rasa, sebuah pernikahan
Jadi, tetap cool down ya. Karena kita berhak mendapatkan pernikahan yang membahagiakan dan bukan hanya sekesar perjanjian antara dua orang.
No Responses