Di masa pandemi seperti ini, tidak hanya para ibu yang bekerja di ranah publik yang memiliki aktivitas ganda. Banyak bunda yang memilih bekerja di ranah domestik pun, punya segudang kesibukan.
Semua kegiatan ini tentu memiliki tenggat waktunya sendiri-sendiri. Seringnya terjadi deadline yang bertabrakan, bisa membuat para ibu ini senewen. Yang akhirnya, bisa memengaruhi kinerjanya untuk aktivitas lain.
Gimana caranya ya, supaya tenggat waktu tiap aktivitas ini bisa dicapai dengan rasional dan tidak bertabrakan satu sama lain? Nah, beberapa tip dalam artikel ini, mungkin bisa membantu supaya terhindar dari rasa senewen akibat dikejar-kejar deadline.
Memahami Kapasitas Diri Sendiri
Tip pertama dalam semua manajemen waktu adalah memahami kapasitas diri sendiri. Setiap orang pasti berbeda kemampuannya untuk mengambil beberapa peran atau melakukan sejumlah pekerjaan sekaligus.
Memahami kapasitas diri juga berarti, kita tahu apa yang mampu dikerjakan dan mana yang tidak. Tugas apa yang dapat diselesaikan dengan lancar secara mandiri, mana yang butuh bantuan pihak lain.
Jadi, jika kita hanya mampu melakukan dua tugas dalam satu waktu, jangan memaksakan diri mengambil tanggung jawab lebih. Kecuali, bila tugas tambahan ini, hanya berupa pengawasan terhadap pekerjaan orang lain. Artinya, bukan kita sendiri yang harus mengerjakannya.
Memahami kemampuan diri sendiri juga berarti, kita sanggup mengatakan tidak, jika diberikan tugas di luar wewenang. Juga bisa menyampaikan keberatan dengan elegant, ketika dimintakan bantuan mengerjakan sesuatu yang bukan merupakan keahlian kita.
Menguasai Keterampilan dalam Menentukan Prioritas
Ada kalanya, kita sama sekali tidak bisa menolak tugas-tugas yang harus dikerjakan. Apalagi jika itu ada hubungannya dengan tanggung jawab kita sendiri. Sehingga kadang harus bisa memilih mana yang lebih prioritas untuk diselesaikan lebih dahulu.
Misalnya karena anak masih sekolah daring, mengawasi putra putri kita saat belajar online, menjadi tanggung jawab yang tidak bisa dihindari saat ini. Jadi, mau tidak mau Kita harus menggeser tenggat waktu menyelesaikan setrikaan, setelah anak selesai belajar (misalnya). Atau contoh lain dengan konteks yang serupa.
Keterampilan menentukan prioritas, memang susah-susah gampang. Tetapi, biasanya ketika kita paham urgensi setiap aktivitas, akan semakin mudah menentukan prioritas ini. Dan jam terbang dalam melakukannya memang punya pengaruh juga.
Kuncinya, sih berlatih setiap waktu. Supaya semakin tahu mana yang benar-benar prioritas dan kegiatan mana yang sebenarnya masih bisa ditangguhkan beberapa waktu.
Ini tabel kuadran skala prioritas, yang semoga bisa membantu berlatih menentukan prioritas kegiatan yang akan dilakukan.
Memiliki To Do List Sesuai Tenggat Waktu
Selain jadwal — sebagian orang mungkin tidak mengatur kegiatannya dalam bentuk jadwal tertulis — kita perlu membuat daftar tugas sesuai batas waktunya. Maksudnya kita menggolongkan setiap aktivitas yang dilakukan menurut tenggat waktunya.
Jika harus dikerjakan harian, tentu tenggat waktunya menjadi jam. Jika batas waktu pengerjaannya satu minggu, kita bisa membaginya dalam tujuh hari, sehingga saat batas waktunya datang, hanya butuh sedikit “sentuhan akhir” untuk menyelesaikannya.
Begitu juga jika tenggat waktu yang diberikan adalah satu bulan. Ada baiknya dipecah menjadi mingguan atau bahkan harian. Supaya lebih ringan dan butuh waktu lebih sedikit setiap harinya, untuk mengerjakan tugas seperti ini.
Komitmen dan Konsistensi
Salah satu tantangan dalam manajemen waktu adalah konsisten dan komitmen untuk melakukan semua rencana yang sudah disusun. Godaan terhadap konsistensi dan komitmen ini biasanya saat melakukan pekerjaan yang kita senangi.
Mengerjakan jenis pekerjaan yang disukai sering membuat kita lupa waktu. Sehingga bisa mengganggu jadwal kita untuk menyelesaikan pekerjaan yang lain.
Memang butuh latihan dan pembiasaan untuk benar-benar komitmen dan konsisten menepati jadwal dan to do list yang sudah kita buat. Saya sendiri juga merasakan tantangan ini. Sehingga bergabung di beberapa komunitas untuk membantu melatihkannya.
Terakhir, ada sedikit oleh-oleh dari saya, untuk menambah semangat dalam melatih manajemen waktu.
Semoga bisa membantu, ya.
Tags:
No Responses